Jakarta – PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya menjaga pasokan energi bagi masyarakat, termasuk ketika menghadapi kondisi darurat akibat bencana di berbagai daerah. Beragam langkah cepat diterapkan agar distribusi energi tetap stabil meski akses dan situasi lapangan terganggu.
Pengamat Ekonomi, Sri Maryati, menilai bahwa peran aktif Pertamina di tengah bencana bukan hanya menjalankan fungsi sebagai BUMN energi, tetapi juga bentuk empati perusahaan terhadap masyarakat yang sedang mengalami kesulitan.
“Pertamina hadir bukan sekadar sebagai penyedia energi, tetapi sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang turut merasakan beban warga saat bencana terjadi,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Ia menambahkan bahwa keberadaan BUMN secara langsung di lokasi terdampak memberikan sinyal kuat bahwa negara hadir untuk membantu warganya.
“Keterlibatan langsung BUMN di lapangan membuat masyarakat merasa lebih aman dan diperhatikan,” katanya.
Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) telah menyalurkan ribuan kiloliter bahan bakar ke wilayah-wilayah terdampak bencana di Sumatra. Pengiriman mencakup 3.000 KL biosolar, 1.400 KL Pertamax, dan 3.000 KL Pertalite ke Sibolga, Sumatera Utara. Selain itu, sekitar 6.500 KL solar B40, Pertalite, dan Pertamax juga diberangkatkan menuju Meulaboh dan Krueng untuk memastikan suplai energi tetap tersedia.
Di Dermaga Integrated Terminal Teluk Kabung, Padang, Kapal Tanker MT Kasim kembali diberdayakan sebagai jalur distribusi utama. Pada Sabtu, 6 Desember, kapal tersebut mengangkut pasokan biosolar, Pertamax, dan Pertalite yang akan dikirim ke Sibolga.
“Kami berupaya memastikan seluruh muatan bisa tiba sesuai jadwal agar masyarakat dapat segera memulihkan aktivitasnya. Selain BBM, kami juga membawa bantuan tambahan agar jalur laut dapat dimanfaatkan maksimal dalam penyaluran dukungan,” jelas Pjs Corporate Secretary PIS, Vega Pita.(BY)
