Pasbar – Kapal nelayan Primadona, yang sempat dilaporkan hilang kontak di perairan Pulau Pangkal, Kabupaten Pasaman Barat, akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Semua enam nelayan yang berada di kapal tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan pada Jumat (21/11). Kejadian ini pertama kali dilaporkan keluarga korban pada Kamis (20/11) malam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang, Abdul Malik, menjelaskan bahwa laporan diterima dari Khairul Anami, salah seorang anggota keluarga, pada pukul 22.40 WIB. Kapal Primadona berangkat dari Pulau Tanahmasa, Nias, sekitar pukul 06.30 WIB dan diperkirakan tiba di Air Bangis pada siang hari. Namun kapal tidak kunjung sampai dan terakhir melakukan kontak pada pukul 09.00 WIB.
“Posisi terakhir kapal terpantau di koordinat 0° 3’25.52″ U – 99° 9’33.41″ T, sekitar 33,4 mil laut dari Dermaga RIB Sasak dengan estimasi waktu tempuh tiga jam,” jelas Abdul Malik, Sabtu (22/11). Segera setelah menerima informasi, pihak SAR berkoordinasi dengan VTS, Kansar Nias, dan Kansar Mentawai.
Pencarian dilakukan secara intensif mulai Jumat pagi. RIB 03 dari Pos SAR Pasaman diberangkatkan pukul 06.30 WIB, disusul RIB 02 dari Padang pukul 09.15 WIB. Selain itu, dua kapal nelayan dan kapal Pasaman Indah juga dikerahkan untuk mendukung pencarian.
Tim SAR gabungan melakukan penyisiran sesuai rencana operasi hari kedua. Cuaca berawan dengan kecepatan angin 6–8 knot cukup mendukung, meski gelombang mencapai 1–2,5 meter. “Gelombang cukup tinggi, tetapi tidak menghambat proses penyisiran secara signifikan,” ujar Abdul Malik.
Pada pukul 13.55 WIB, kapal Primadona berhasil ditemukan di sekitar Pantai Sikabu pada koordinat 0° 9.327′ S – 99° 19.592′ T, sekitar 10,43 mil laut dari posisi terakhir terpantau. Seluruh penumpang ditemukan dalam keadaan selamat.
Enam nelayan yang selamat adalah Zulfikar (52), Akmal Daudi (40), Mario (36), Andika Putra (26), Roni Simbolon (47), dan Erbet Simbolon (51). Mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Air Bangis untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Kondisi semua korban stabil dan dapat ditangani dengan baik,” tambah Abdul Malik.
Setelah evakuasi selesai, seluruh unsur SAR yang terlibat melakukan debriefing pada pukul 15.15 WIB dan dipulangkan ke satuan masing-masing. Operasi SAR resmi ditutup pukul 18.35 WIB.
Abdul Malik memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk nelayan Air Bangis yang ikut membantu pencarian. “Kerja sama ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian tinggi masyarakat pesisir. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja maksimal,” pungkasnya.(des*)












