Kolaborasi Polri, TNI, dan Pemda Sumbar Tingkatkan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana

Sejumlah alat berat mengebut perbaikan jalan nasional di kawasan Lembah Anai.
Sejumlah alat berat mengebut perbaikan jalan nasional di kawasan Lembah Anai.

Padang PariamanKepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali memperkuat dukungan alat berat di Sumatra Barat (Sumbar) guna mempercepat penanganan bencana. Lima unit alat berat diberangkatkan pada Minggu (28/12) dari depan Kantor Polres Padang Pariaman.

Pelepasan alat berat dipimpin langsung oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, didampingi Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta. “Hari ini Polri memberangkatkan lima unit alat berat untuk mempercepat penanganan bencana di berbagai lokasi terdampak,” kata Dedi.

Dengan penambahan ini, total alat berat yang dikerahkan Polri di Sumbar kini berjumlah 11 unit. Sebelumnya, enam unit telah beroperasi di beberapa titik terdampak longsor dan banjir bandang, termasuk Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman.

Dedi berharap kehadiran alat berat baru dapat mempercepat pembersihan material bencana sehingga akses logistik, transportasi, dan aktivitas ekonomi masyarakat dapat segera pulih. “Alat berat ini diharapkan mempercepat pengerjaan dan pembersihan, sehingga akses logistik, kendaraan, dan perekonomian bisa kembali normal,” ujarnya.

Polri menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana di Sumbar. Dalam pelaksanaannya, Polri bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, relawan, dan berbagai pemangku kepentingan.

Hingga saat ini, sejumlah pembangunan jembatan darurat telah selesai. Jembatan Palembayan di Kabupaten Agam rampung 100 persen, jembatan Malalak mencapai 80 persen, dan jembatan Batang Anai di Kabupaten Padang Pariaman sekitar 75 persen.

Sementara itu, pembangunan jembatan di X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, masih dalam tahap persiapan material, sedangkan jembatan Sumani di Kabupaten Solok sudah selesai sepenuhnya dan telah beroperasi.

Selain itu, jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam kini dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, melayani sekitar 1.135 jiwa. Ke depan, jembatan ini akan ditingkatkan menjadi jembatan rangka baja modular (Bailey) agar bisa dilalui kendaraan roda empat.(des*)