Padang Pariaman – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo melakukan kunjungan kerja ke Polda Sumatera Barat, Minggu (28/12), untuk meninjau distribusi logistik serta kesiapan sarana dan prasarana dalam mendukung pemulihan pascabencana di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wakapolri secara simbolis melepas ribuan paket bantuan Polri yang difokuskan melalui Polres Padang Pariaman bagi masyarakat terdampak bencana. Kegiatan ini dihadiri Kapolda Sumbar Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Susmelawati Rosya, Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, serta seluruh pejabat utama Polda Sumbar.
Wakapolri menyampaikan bahwa pembangunan jembatan darurat di beberapa daerah terdampak terus mengalami kemajuan. Jembatan di Palembayan, Kabupaten Agam, sudah rampung 100 persen, Malalak (Agam) 80 persen, Batang Anai (Padang Pariaman) 75 persen, Sumani (Solok) 100 persen, sementara Jembatan X Koto Singkarak (Solok) masih dalam tahap persiapan.
“Khusus Jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam yang melayani 284 kepala keluarga atau 1.136 jiwa, saat ini hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua,” jelas Wakapolri. Masyarakat setempat mengusulkan peningkatan jembatan menjadi model Bailey agar dapat dilintasi kendaraan roda empat dan enam, demi kelancaran akses pendidikan, distribusi hasil pertanian, serta aktivitas ekonomi warga sehari-hari.
Untuk mendukung pemulihan wilayah terdampak, Polri menyiapkan 11 unit alat berat. Enam unit beroperasi di Kabupaten Agam, tersebar di Padang Pariaman, Palembayan, dan Maninjau, sedangkan lima unit lainnya ditempatkan di Kabupaten Padang Pariaman untuk membersihkan material bencana dan membuka akses wilayah yang sempat terisolasi.
Di sektor kebutuhan dasar, penyediaan air bersih dilakukan melalui pembangunan sekitar 150 titik sumur bor, pemasangan 300 unit toren, serta pengoperasian tujuh mobil tangki air bersih, dengan prioritas lima daerah terdampak.
Polri juga menyalurkan bantuan sembako senilai total 30 ton, mencakup beras 25 ton, gula 500 kilogram, minyak goreng 600 liter, mi instan 150 dus, air mineral 100 dus, biskuit 700 pak, sarden 500 kaleng, teh 100 kotak, serta kebutuhan sandang dan rumah tangga. Bantuan nonpangan diberikan berupa selimut 400 helai, sarung 100 helai, handuk 200 helai, ember dan gayung masing-masing 94 buah, serta 100 unit baskom atau panci besar. Untuk sektor kesehatan, disediakan pembalut wanita 300 pak dan pampers 100 pak.
Selain itu, pembangunan hunian sementara dilakukan di tiga lokasi: Kapalo Koto Kota Padang 100 unit, Anduriang Kabupaten Padang Pariaman 34 unit, dan Limau Hantu Kabupaten Pesisir Selatan 60 unit.
Perhatian juga diberikan pada pendidikan dan pemulihan psikologis anak-anak terdampak melalui penyaluran tas, alat tulis, seragam SD dan SMP, sepatu, paket goody bag, serta kegiatan trauma healing. Distribusi logistik melibatkan 200 personel gabungan dengan dukungan 100 unit kendaraan roda dua, termasuk konvoi kemanusiaan terpadu.
“Total bantuan yang disalurkan mencapai sekitar 50 ton sebagai wujud kehadiran negara serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pemulihan pascabencana di Sumatera Barat,” tutup Wakapolri.(des*)












