Satelit Jadi Fondasi Utama Konektivitas Digital Indonesia di Era Transformasi Teknologi

Konektivitas Digital di RI Diperkuat Lewat Satelit.
Konektivitas Digital di RI Diperkuat Lewat Satelit.

Jakarta – Keberadaan satelit menjadi fondasi penting dalam ekosistem digital global, meskipun perannya tidak terlihat secara langsung. Infrastruktur ini memastikan kelangsungan komunikasi serta berbagai layanan digital modern yang kini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, satelit memegang peranan strategis dalam menopang konektivitas digital nasional.

Dengan luas wilayah darat dan laut sekitar 6,4 juta kilometer persegi serta lebih dari 17 ribu pulau, teknologi satelit menjadi solusi krusial untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses oleh jaringan terestrial. Selain menjamin pemerataan akses komunikasi, satelit juga berperan dalam menjaga kedaulatan data nasional dan memperkuat ketahanan sistem informasi negara.

Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menyampaikan bahwa konektivitas berbasis satelit akan terus menjadi komponen vital dalam struktur jaringan nasional. Menurutnya, teknologi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga keandalan komunikasi, khususnya di daerah terpencil maupun untuk kepentingan strategis nasional. Pernyataan tersebut disampaikan di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Saat ini, Telkomsat—anak perusahaan PT Telkom Indonesia—mengelola lima satelit yang berada di orbit geostasioner (Geostationary Earth Orbit/GEO) pada ketinggian sekitar 35.786 kilometer di atas permukaan bumi. Selain itu, perusahaan juga tengah mengembangkan pemanfaatan konstelasi satelit Low Earth Orbit (LEO) yang berada di ketinggian 200 hingga 2.000 kilometer. Langkah ini dilakukan untuk memperluas jangkauan layanan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia. Telkomsat pun mulai menghadirkan layanan berbasis teknologi masa depan, seperti Internet of Things (IoT) dan pengamatan bumi (Earth Observation/EO).

Lukman menegaskan bahwa peran satelit sangat menentukan dalam mendukung kedaulatan digital serta upaya pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa masih terdapat sejumlah wilayah yang mengalami keterbatasan sinyal atau bahkan belum terjangkau jaringan komunikasi.

Namun demikian, tantangan tersebut diyakini dapat diatasi secara bertahap melalui pemanfaatan teknologi satelit. Selain mendukung konektivitas, teknologi ini juga berkontribusi dalam pemantauan sumber daya alam, mitigasi bencana, hingga pengelolaan wilayah perairan nasional secara mandiri.

Di tengah pesatnya transformasi digital global, satelit kini tidak lagi sekadar dipandang sebagai solusi koneksi komunikasi, melainkan sebagai pilar strategis bagi masa depan ekosistem digital nasional. Meningkatnya kebutuhan akan layanan berbasis data, komunikasi lintas sektor, serta sistem yang semakin real-time menuntut infrastruktur yang fleksibel, andal, dan berkelanjutan. Dalam kondisi geografis Indonesia yang menantang, satelit menjadi elemen kunci dalam mengintegrasikan berbagai teknologi masa depan.

Selain itu, mengingat tingginya potensi bencana alam di Indonesia, satelit juga berfungsi sebagai sistem komunikasi darurat ketika infrastruktur darat mengalami gangguan. Peran ini semakin menegaskan posisi satelit sebagai penopang utama dalam menjaga kesinambungan arus informasi dan pemerataan akses digital di seluruh wilayah Nusantara.

Memasuki tahun 2026, Telkomsat telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menjawab berbagai tantangan tersebut. Strategi tersebut mencakup peningkatan kapabilitas teknologi, penguatan kesiapan operasional, serta pengembangan portofolio layanan berbasis multi-orbit.

Upaya tersebut meliputi optimalisasi satelit GEO yang telah beroperasi, pengembangan ekosistem LEO, hingga persiapan layanan generasi selanjutnya yang disesuaikan dengan kebutuhan nasional di masa mendatang. Dengan langkah ini, Telkomsat menegaskan komitmennya untuk terus berperan sebagai penggerak utama dalam mewujudkan konektivitas digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.(BY)