Selain Tangkis Banjir, Sabo Dam Malalo Amankan Irigasi 100 Hektare Sawah Warga

Sabo Dam yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Sabo Dam yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

TANAH DATAR – Infrastruktur penahan sedimen (Sabo Dam) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di aliran Sungai Batang Malalo terbukti menjadi benteng pertahanan krusial bagi warga Nagari Guguak Malalo. Meski volume banjir bandang kali ini disebut lebih dahsyat daripada musibah tahun 2012, keberadaan bendungan ini berhasil mencegah kehancuran yang lebih luas di kawasan pemukiman.

Sabo Dam tersebut bekerja efektif dengan memerangkap material berat seperti bongkahan batu dan pasir dari hulu, sehingga hanya air yang mengalir ke hilir dengan energi yang jauh lebih rendah.

Penahan Sedimen dan Early Warning Alami
Sekretaris Nagari Guguak Malalo, Rizal Ramli, mengakui bahwa tanpa Sabo Dam, kerusakan rumah warga dipastikan bakal lebih parah. “Banyak material tertahan di bagian atas bendungan, sehingga rumah-rumah di bawah terselamatkan. Keberadaan bendungan ini juga memudahkan kami memantau debit air untuk segera memberikan instruksi evakuasi kepada warga,” tuturnya.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa infrastruktur ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan daerah rawan bencana. Menurutnya, Sabo Dam tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, tetapi juga memastikan distribusi air ke lahan pertanian di hilir tetap stabil dan efisien.

Langkah Penanganan Darurat dan Normalisasi
Pasca-bencana, Kementerian PU melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V langsung bergerak melakukan pemulihan. Berikut adalah poin-poin utama penanganan saat ini:

Normalisasi Aliran: BWS Sumatera V menargetkan pengerukan dan normalisasi alur sungai sepanjang 1,5 km guna mengembalikan daya tampung air.

Perbaikan Tanggul: Dilaporkan ada kerusakan tanggul sepanjang 350 meter yang perlu segera dibenahi agar tidak memicu banjir susulan.

Pengerukan Sedimen: Kepala Bidang SDA Tanah Datar, John Kenedy, menyebutkan bahwa saat ini tumpukan sedimen di bendungan telah mencapai ketinggian lebih dari 20 meter dan mendesak untuk segera dibersihkan.

Fungsi Ganda: Keamanan dan Pertanian
Berbeda dengan bendungan konvensional yang membendung air sepenuhnya, Sabo Dam dirancang bertingkat untuk menyaring material sesuai ukuran; batu besar tertahan di tingkat atas dan pasir di tingkat bawah.

Selain sebagai peredam bencana, infrastruktur ini mendukung irigasi bagi sekitar 100 hektare lahan pertanian di sekitarnya. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pemulihan Sungai Batang Malalo dapat selesai cepat agar roda ekonomi dan sosial masyarakat kembali normal.(des*)