Jakarta – Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur meletus pada Selasa (13/5/2025) pukul 04.54 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung api aktif ini mengeluarkan abu vulkanik yang mencapai ketinggian 1.000 meter atau 1 km di atas puncaknya.
Secara administratif, Gunung Semeru berada di wilayah dua kabupaten, yaitu Lumajang dan Malang. Status gunung ini saat ini berada pada Level II Waspada.
“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada Selasa, 13 Mei 2025, pukul 04.54 WIB, dengan tinggi kolom abu yang tercatat sekitar 1.000 meter di atas puncak (sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut),” kata Yadi Yuliandi, petugas Pos Pengamatan Gunung Api, pada Selasa (13/5/2025).
Dalam laporannya, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang mengarah ke barat. Erupsi ini tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 165 detik.
Yadi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, yang terletak sekitar 13 km dari puncak gunung (pusat erupsi).
Di luar area tersebut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena potensi terdampak oleh perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 17 km dari puncak gunung.
“Jangan melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena terdapat risiko bahaya lontaran batu (pijar),” tegasnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), aliran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berasal dari puncak Gunung Semeru.
“Perhatian khusus diberikan pada aliran sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tambahnya.(des*)












