Jakarta – Malam gala pemutaran perdana film Timur di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (5/12), menjadi momen istimewa bagi Letkol Czi Wahyu Wuhono Widhi Nugroho, S.H., M.Sc(IR)., M.SS. Perwira TNI AD yang saat ini menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW (Kodam V/Brawijaya) itu merupakan salah satu figur penting yang mendampingi proses produksi film tersebut sejak September hingga Desember 2024, ketika ia masih bertugas di Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad).
Usai pemutaran film, Letkol Wahyu menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya terhadap karya terbaru dari Uwais Pictures tersebut. Baginya, Timur bukan sekadar tontonan penuh aksi, tetapi sebuah karya yang menangkap esensi keberanian prajurit TNI pada operasi-operasi penting di masa lalu.
“Timur mengangkat inspirasi dari operasi nyata pasukan khusus kita di tahun 1996. Ini kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan jiwa korsa para prajurit. Cerita seperti ini patut dikenang dan diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya.
Letkol Wahyu menilai film tersebut berhasil membangkitkan semangat nasionalisme sekaligus memperkuat kebanggaan terhadap institusi TNI, khususnya TNI Angkatan Darat beserta satuan-satuan elitnya seperti Kopassus dan Yonif 330/Tri Dharma Kostrad.
“Film ini diharapkan mampu menggugah rasa cinta tanah air, menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, dan memupuk penghormatan kepada para prajurit yang setiap hari menjaga kedaulatan negara,” tambahnya.
Salah satu aspek yang juga disoroti Letkol Wahyu adalah pengangkatan pencak silat sebagai inti koreografi aksi. Menurutnya, keputusan tersebut bukan hanya memperkaya sisi visual, tetapi sekaligus mengangkat budaya Indonesia ke panggung internasional.
“Pencak silat adalah warisan budaya luhur bangsa. Melalui Timur, kami berharap seni bela diri ini semakin dicintai masyarakat Indonesia dan kian dikenal dunia sebagai identitas bangsa yang otentik dan kuat,” tegasnya.
Ia menilai kolaborasi antara Uwais Pictures, para pekerja seni, dan TNI AD selama produksi Timur menunjukkan bahwa pendekatan budaya lintas sektor dapat memperkuat soft power Indonesia.
“TNI tidak hanya hadir di medan tempur, tetapi juga dalam ranah budaya. Kolaborasi seperti ini memperkaya khazanah nasional dan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang modern, berbudaya, sekaligus memiliki kekuatan militer yang disegani,” tutupnya.
Film Timur, yang didukung BNI sebagai sponsor utama, dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 18 Desember 2025.
(ard)












