Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Pemerintah Pariaman Fokus Pemulihan Pascabencana, Ajukan Bantuan Rekonstruksi ke BNPB

Wako Pariaman mengerahkan ASN untuk gotong royong membersihkan rumah yang terdampak banjir.
Wako Pariaman mengerahkan ASN untuk gotong royong membersihkan rumah yang terdampak banjir.

Pariaman — Wali Kota Pariaman, Yota Balad, mengerahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman untuk terlibat langsung dalam kegiatan gotong royong membersihkan rumah-rumah warga yang terdampak banjir.

“Sejak Rabu pagi (3/12/2025), kami mengadakan gotong royong yang melibatkan ASN Pemko Pariaman untuk membantu membersihkan rumah warga di Dusun Rimbo Sitapuang, Desa Rambai, Kecamatan Pariaman Selatan. Setelah itu, kami juga meninjau lokasi longsor di Dusun Baruh Kubu, Desa Cubadak Air, Kecamatan Pariaman Utara. Besok, Kamis, kegiatan serupa akan dilanjutkan di Dusun Sampan, Desa Punggung Lading, Kecamatan Pariaman Selatan,” kata Yota.

Ia menegaskan bahwa usai banjir melanda, pemerintah kota berkomitmen melakukan perbaikan dan pembersihan terhadap rumah warga serta akses jalan yang terdampak. Material longsor di beberapa lokasi, jelasnya, sudah disingkirkan menggunakan alat berat.

“Sekarang tinggal pembersihan lanjutan. Di sejumlah titik longsor memang butuh penanganan lebih lanjut. Kami juga telah mengevakuasi warga yang rumahnya rusak dan menyiapkan bantuan darurat berupa makanan dan kasur,” ujarnya.

Terkait infrastruktur yang rusak, Yota mengakui sejumlah jalan tidak dapat digunakan. Pemerintah Kota Pariaman telah mengajukan permohonan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada BNPB pusat.

“Kondisi kerusakan di Pariaman cukup berat, sehingga kami sangat membutuhkan dukungan dana pusat untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak,” tambahnya.

Ia menjelaskan, total kerugian akibat banjir dan tanah longsor di Kota Pariaman mencapai Rp131 miliar. Data tersebut telah diverifikasi oleh Dinas PUPR dan BNPB pusat. Adapun jumlah warga terdampak diperkirakan mencapai 5.000 orang.

Pemko Pariaman juga memutuskan memperpanjang status tanggap darurat selama satu minggu demi memastikan proses pemulihan berjalan maksimal.

“Kami berharap dana rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB pusat dapat segera cair bulan ini, sehingga perbaikan infrastruktur bisa segera dilaksanakan,” pungkas Yota.(des*)