Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Busi Melemah, Ini Dampak Besar yang Mengintai Performa Motor

6 Tanda Busi Motor Mulai Lemah, Boros BBM.
6 Tanda Busi Motor Mulai Lemah, Boros BBM.

Jakarta Busi adalah salah satu komponen paling penting dalam sistem pengapian sepeda motor. Ukurannya memang kecil, namun kinerjanya sangat menentukan performa mesin secara keseluruhan. Jika kondisinya mulai melemah, tenaga motor turun dan pembakaran tidak lagi bekerja secara optimal.

  1. Peran Penting Busi dalam Mesin Motor

Dalam proses kerjanya, busi menerima aliran listrik bertegangan tinggi dari koil—bisa mencapai puluhan ribu volt—untuk kemudian memicu percikan api. Percikan inilah yang menyalakan campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar sehingga motor dapat menghasilkan tenaga.

Ketika busi tidak bekerja maksimal, pembakaran menjadi tidak sempurna. Gejalanya dapat langsung dirasakan, seperti mesin tersendat, tenaga hilang, hingga konsumsi BBM menjadi lebih boros.

Selain sebagai pemantik api, busi juga dapat menjadi indikator kondisi mesin.

Warna cokelat muda pada ujung busi menunjukkan pembakaran normal.

Jika elektroda menghitam dan berjelaga, kemungkinan ada masalah pada campuran bahan bakar atau ruang bakar yang kotor.

Warna terlalu putih bisa menandakan mesin mengalami panas berlebih (overheat).

Karena itu, kondisi busi yang menurun tidak hanya memengaruhi kenyamanan, tetapi juga berdampak pada keandalan mesin selama digunakan.

  1. Gejala Busi Mulai Melemah

Beberapa tanda yang menunjukkan busi sudah tidak bekerja seperti seharusnya antara lain:

Mesin sulit dinyalakan saat keadaan dingin.

Motor terasa tidak bertenaga ketika digas.

Timbul brebet atau tarikan tersendat.

Konsumsi bahan bakar meningkat.

Warna ujung busi menghitam atau memutih berlebihan.

Percikan api kecil atau tidak konsisten saat diperiksa manual.

Bila dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu stabilitas berkendara. Motor berisiko tersendat mendadak ketika menyalip, menikung, atau saat terjebak macet—bahkan dapat mogok tanpa peringatan.

Untuk mencegah hal tersebut, pengendara dianjurkan rutin mengecek kondisi busi setiap 4.000 km, sementara penggantian ideal dilakukan pada interval 8.000–12.000 km.

“Busi ukurannya kecil, tetapi pengaruhnya besar sekali terhadap performa motor. Kalau sudah mulai muncul gejala seperti mesin susah hidup atau motor terasa melemah, itu tanda busi perlu dicek segera. Jika dibiarkan, situasi ini bisa membahayakan pengendara,” tutur Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi, Senin (8/12/2025).(BY)