Padang – SMPN 25 Padang menjadi salah satu lokasi simulasi bencana tsunami tingkat Kota Padang, Rabu (5/11/2025).
Sekolah ini dipilih karena berfungsi sebagai shelter evakuasi vertikal bagi pelajar dan warga sekitar Belanti saat terjadi potensi tsunami.
Simulasi dimulai dengan sirene peringatan, di mana ratusan siswa segera meninggalkan kelas dengan tertib sambil melindungi kepala menggunakan tas sekolah. Mereka berkumpul di lapangan sebelum diarahkan naik ke lantai IV gedung, yang telah ditetapkan sebagai zona aman. Sejumlah guru dan warga setempat juga mengikuti latihan ini sesuai prosedur evakuasi bencana.
Kegiatan ini dipantau langsung oleh Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, bersama jajaran BPBD Kota Padang, Dinas Pendidikan, Satpol PP, dan perangkat kelurahan setempat.
Dalam arahannya, Maigus menekankan bahwa simulasi ini bukan sekadar latihan, tetapi langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi gempa dan tsunami.
“Kita berada di wilayah rawan gempa. Warga harus tahu langkah-langkah penyelamatan diri segera setelah guncangan terjadi,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak panik dan menghindari penggunaan kendaraan saat evakuasi berlangsung, karena dapat menimbulkan kemacetan. “Lebih aman berjalan kaki menuju titik evakuasi,” tambahnya.
Maigus juga menegaskan peran strategis SMPN 25 Padang sebagai shelter vertikal, terutama bagi pelajar yang berada di sekolah saat gempa terjadi. “Dengan adanya shelter ini, anak-anak tidak perlu pergi jauh. Cukup naik ke lantai atas gedung yang sudah disiapkan sebagai zona aman,” jelasnya.
Selain latihan teknis, simulasi ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya memanfaatkan waktu sekitar 30 menit pasca-gempa untuk menyelamatkan diri sebelum gelombang tsunami tiba.
Maigus mengingatkan bahwa wilayah Belanti hingga Nanggalo termasuk zona merah tsunami, sehingga masyarakat perlu memahami rute evakuasi ke tempat lebih tinggi seperti Gunung Pangilun atau ruas Bypass.
“Kesiapsiagaan harus menjadi budaya. Jika masyarakat terbiasa dan mengetahui langkah yang tepat, korban dapat diminimalkan,” tegasnya.(des*)












