Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai AI dan Coding untuk Hadapi Masa Depan

Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa lapangan kerja tidak akan hilang di era AI dalam Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat (21/11/2025).
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa lapangan kerja tidak akan hilang di era AI dalam Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat (21/11/2025).

Jakarta – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, menegaskan bahwa kemajuan kecerdasan buatan (AI) tidak serta-merta menghapus lapangan pekerjaan. Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara di Bloomberg New Economy Forum di Singapura.

Dalam pidatonya pada Jumat (21/11/2025), Jokowi menolak anggapan bahwa era teknologi cerdas akan membuat pekerjaan manusia hilang. Menurutnya, kekhawatiran tersebut tidak berdasar.

“Apakah pekerjaan akan lenyap di masa ekonomi serba pintar? Tidak. Saya tidak percaya bahwa lapangan kerja akan menghilang,” ujar Jokowi.

Peluang Kerja Baru Akan Muncul

Jokowi menjelaskan, perkembangan teknologi justru mendorong munculnya profesi-profesi baru yang menuntut keahlian modern. Ia menilai perubahan ini merupakan kesempatan besar, terutama bagi anak muda, selama mereka dipersiapkan dengan kemampuan yang tepat.

“Saya yakin akan lahir lebih banyak pekerjaan dan peluang baru jika masyarakat dibekali kesiapan sejak awal,” tambahnya.

SDM Harus Menguasai Literasi AI

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan pentingnya negara membangun kualitas sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan teknologi. Pemahaman mengenai AI, coding, algoritma, hingga machine learning disebutnya sebagai bekal utama untuk menghadapi masa depan.

Menurut Jokowi, ekonomi digital bukan hanya soal perangkat dan inovasi, tetapi juga bagaimana manusia bisa memanfaatkan dan mengembangkannya.

Literasi Digital Jadi Kunci

Mantan Wali Kota Solo tersebut menegaskan bahwa literasi digital harus menjadi kompetensi dasar yang diberikan kepada generasi muda. Ia menilai perubahan serupa tengah terjadi di seluruh Asia Tenggara.

“Ini bukan hanya cerita Indonesia, tetapi juga dinamika di kawasan Asia Tenggara. Jutaan anak muda membuka startup, UMKM makin aktif go digital, dan unicorn baru terus bermunculan,” ujarnya.(BY)