Fativa.id – Isu mengenai rencana jangka panjang PSSI untuk membangun kekuatan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2030 tengah menjadi sorotan. Namun, rencana yang berfokus pada target peringkat dan pencapaian turnamen itu justru menuai kritik keras dari Tom Byer, sosok yang lama berkecimpung dalam pembinaan pemain muda di Jepang.
- Tom Byer Soroti Lemahnya Fondasi Pembinaan
Tom Byer menanggapi skeptis rencana PSSI yang mematok sejumlah target, mulai dari peringkat 110 FIFA pada 2026, naik ke 95 pada 2027 disertai target perempat final Piala Asia, kemudian melompat ke peringkat 85 pada 2028, hingga membidik posisi 80 dunia dan playoff Piala Dunia 2029. Langkah itu diproyeksikan sebagai landasan menuju keikutsertaan di Piala Dunia 2030.
Menurutnya, arah pembangunan yang dicanangkan PSSI masih abai terhadap aspek paling fundamental. Ia menilai bahwa pembinaan pemain harus dimulai dari dasar, bukan dari puncak sistem.
“Sering kali hal yang paling penting justru tidak menjadi fokus, yaitu membangun fondasi yang kuat. Ini seperti mencoba mendirikan istana, tetapi tanah di bawahnya belum kokoh,” tulis Byer melalui akun X pribadi, @tomsan106, dikutip Senin (17/11/2025).
Ia melanjutkan bahwa banyak negara — termasuk Indonesia — hanya berinvestasi di level tertinggi, tanpa memahami perjalanan lengkap dari pembinaan usia dini hingga ke tim nasional.
“Banyak yang masih yakin pendekatan top-down adalah solusi untuk maju, padahal tidak demikian,” tambahnya.
Byer, yang pernah berkontribusi dalam pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia, menilai Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar hingga bisa menjadi “Brasil-nya Asia Tenggara”. Namun ia menyayangkan dinamika politik yang masih kuat di tubuh sepak bola nasional, sehingga sering menghambat pembangunan struktur pembinaan yang ideal.
- Target Tinggi PSSI Setelah Gagal ke Piala Dunia 2026
Roadmap ambisius tersebut muncul setelah Timnas Indonesia memastikan diri tidak lolos ke Piala Dunia 2026. Kekalahan dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) di Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia membuat perjalanan Garuda terhenti dan memicu perpisahan PSSI dengan pelatih Patrick Kluivert.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan target jangka panjang hingga 2030 merupakan bentuk evaluasi dari kegagalan tersebut.
“Kami meminta maaf dan akan melakukan evaluasi menyeluruh. Kami menyiapkan strategi baru untuk mengejar mimpi bersama, termasuk menembus peringkat 100 besar FIFA, tampil di Piala Asia 2027, dan berjuang menuju putaran final Piala Dunia 2030,” ujar Erick.(BY)












