Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Sejarah Baru, Timor Leste Bergabung Resmi ke ASEAN Tahun 2025

Timor Leste resmi gabung jadi anggota ASEAN pada Minggu (26/10/2025).
Timor Leste resmi gabung jadi anggota ASEAN pada Minggu (26/10/2025).

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto bersama para pemimpin negara Asia Tenggara resmi menandatangani Deklarasi Penerimaan Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN atau Declaration on the Admission of Timor-Leste into ASEAN. Momen bersejarah ini menjadikan Timor Leste sebagai negara ke-11 yang bergabung dalam organisasi kawasan tersebut.

Penandatanganan dilakukan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Minggu (26/10/2025).

Langkah ini menandai berakhirnya proses panjang yang telah dijalani Timor Leste sejak mengajukan keanggotaan pertama kali pada 2011. Dengan resminya deklarasi tersebut, kini ASEAN memiliki 11 negara anggota yang bekerja sama dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan keamanan kawasan.

Daftar Lengkap Anggota ASEAN dan Tahun Bergabungnya

Indonesia – 8 Agustus 1967

Malaysia – 8 Agustus 1967

Singapura – 8 Agustus 1967

Thailand – 8 Agustus 1967

Filipina – 8 Agustus 1967

Brunei Darussalam – 7 Januari 1984

Vietnam – 28 Juli 1995

Laos – 23 Juli 1997

Myanmar – 23 Juli 1997

Kamboja – 16 Desember 1998

Timor Leste – 26 Oktober 2025

Dalam prosesi penandatanganan tersebut, hadir sejumlah kepala pemerintahan dari negara anggota ASEAN. Selain Presiden Prabowo Subianto, turut menandatangani deklarasi Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.

Sementara Myanmar diwakili oleh Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri U Hau Khan Sum, dan Timor Leste diwakili langsung oleh Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmão.

Bergabungnya Timor Leste diharapkan memperkuat kerja sama antarnegara Asia Tenggara dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.(BY)