Jakarta – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu (26/10/2025) pagi. Letusan tersebut disertai semburan abu vulkanik setinggi sekitar 700 meter dari puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Minggu, 26 Oktober 2025, pukul 03.56 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, kolom abu tampak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah barat daya. Aktivitas erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 137 detik.
Mukdas menambahkan, sekitar satu jam sebelumnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu juga sempat meletus dengan ketinggian kolom abu yang serupa, yakni sekitar 700 meter di atas puncak.
Pasca-erupsi, pihaknya mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
“Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena masih berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak,” jelasnya.
Ia juga menekankan agar warga menghindari area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena berisiko terkena lontaran batu pijar.
“Warga perlu tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungai yang bermuara ke wilayah tersebut,” pungkas Mukdas.(des*)












