Mentawai – Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, menghadiri rapat Paripurna dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang digelar di ruang sidang Sekretariat DPRD setempat, Sabtu (4/10).
Dalam pidatonya, Rinto menegaskan bahwa usia 26 tahun bukan lagi usia muda, melainkan fase produktif yang seharusnya sudah matang dan mampu menghasilkan capaian nyata. “Usia 26 tahun bukan remaja dan bukan pula sudah tua. Ini adalah masa produktif, di mana kemampuan tumbuh dan berkembang seharusnya berada di atas rata-rata,” ujarnya.
Rinto menyoroti pembangunan di berbagai sektor, khususnya infrastruktur jalan, sebagai nadi utama pergerakan ekonomi. Namun, ia mengakui masih banyak wilayah yang terisolasi karena keterbatasan akses darat. “Sebagian besar dusun, desa, hingga kecamatan di Mentawai hanya bisa dijangkau melalui jalur laut. Saat badai melanda, aktivitas dan perekonomian warga langsung lumpuh,” katanya.
Keterbatasan akses ini, lanjut Rinto, tidak hanya menghambat mobilitas harian warga tetapi juga menahan laju pertumbuhan ekonomi. Banyak desa seolah terputus dari arus pembangunan karena jalan penghubung yang belum hadir.
Dengan visi Merdeka dari Ketertinggalan, Rinto Wardana bersama Wakil Bupati Jakop Saguruk berkomitmen mempercepat pembangunan infrastruktur, khususnya jalan penghubung antarwilayah. “Percepatan ini bertujuan menghubungkan dusun ke dusun, dusun ke desa, desa ke kecamatan, hingga kecamatan ke pusat kabupaten,” tegas Rinto.
Pemerintah daerah menargetkan seluruh jalur penghubung utama Mentawai selesai pada 2028. Pembangunan jalan darat diharapkan dapat mengakhiri keterisolasian dan membuka akses distribusi barang serta mobilitas masyarakat.
Meski begitu, Rinto menekankan bahwa percepatan pembangunan masih sangat bergantung pada dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Strategi yang ditempuh adalah aktif menjemput bola melalui lobi dan dorongan politik yang kuat untuk merealisasikan proyek infrastruktur ini dalam lima tahun ke depan.
Rinto menegaskan, peringatan ulang tahun ke-26 Kabupaten Mentawai bukan sekadar momen seremonial, melainkan evaluasi dan penegasan komitmen untuk meningkatkan akses antarpulau, layanan publik yang setara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih mandiri.(des*)












