Jakarta – Pemerintah Indonesia membuka peluang bagi Xiaomi untuk menghadirkan mobil listrik produksinya ke pasar dalam negeri, setelah produk tersebut sukses besar di Tiongkok. Harapan ini disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat bertemu dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove, di Shanghai, Tiongkok, pada akhir pekan lalu.
Agus menilai Xiaomi memiliki potensi besar untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional melalui produk andalannya, Xiaomi SU7, yang dikenal memiliki performa tinggi dan teknologi canggih.
“Kami melihat Xiaomi telah menghadirkan mobil listrik berperforma tinggi yang sangat diminati di Tiongkok. Kami berharap Xiaomi juga menjajaki peluang investasi di sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Agus.
Menurutnya, kehadiran merek global seperti Xiaomi akan memperluas pilihan kendaraan bagi masyarakat Indonesia sekaligus mempercepat pertumbuhan industri otomotif hijau di tanah air.
Dorongan untuk Investasi dan Produksi Lokal
Dalam pertemuan tersebut, Agus juga memberikan apresiasi atas kontribusi Xiaomi terhadap industri teknologi di Indonesia selama ini. Ia berharap perusahaan asal Tiongkok itu dapat melanjutkan komitmennya dengan memperluas investasi ke bidang kendaraan listrik.
“Kami meminta Xiaomi menyampaikan rencana bisnis jangka menengah, termasuk strategi lima tahun ke depan, agar rencana investasi baru di Indonesia bisa segera direalisasikan. Kami terbuka terhadap skema pengembangan produksi, baik melalui pembangunan pabrik sendiri maupun kerja sama dengan mitra lokal,” jelas Menperin.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
Spesifikasi dan Varian Xiaomi SU7
Sebagai informasi, Xiaomi SU7 hadir dalam tiga pilihan model yang menawarkan kombinasi performa, efisiensi, dan teknologi tinggi:
SU7 Standard
Baterai 73,6 kWh
Tenaga motor listrik 220 kW
Jarak tempuh hingga 700 km
Kecepatan puncak 210 km/jam
SU7 Pro
Baterai 94,3 kWh
Tenaga 220 kW dengan torsi 400 Nm
Jarak tempuh mencapai 830 km
Sistem penggerak roda belakang (RWD)
SU7 Max
Baterai 101 kWh CATL Qilin
Dua motor listrik (AWD) dengan total tenaga 663 hp dan torsi 838 Nm
Jarak tempuh sekitar 800 km
Dari sisi harga, Xiaomi SU7 dibanderol cukup kompetitif untuk kelas kendaraan listrik performa tinggi. Varian Standard dijual sekitar 215.900 yuan (Rp473 jutaan), SU7 Pro seharga 245.900 yuan (Rp539 jutaan), sedangkan SU7 Max mencapai 299.900 yuan (Rp660 jutaan).
Dengan minat pemerintah Indonesia terhadap investasi di sektor kendaraan listrik, peluang Xiaomi untuk menghadirkan SU7 di Tanah Air terbuka lebar. Jika terealisasi, hal ini dapat menjadi momentum baru bagi industri otomotif nasional menuju era elektrifikasi.(BY)
