Jakarta – PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), selaku pemegang merek Mazda di Indonesia, mengumumkan penyesuaian target penjualan tahun 2025. Keputusan ini diambil setelah melihat tren pasar otomotif nasional yang mengalami penurunan sepanjang tahun.
Target Turun Akibat Kondisi Pasar Melemah
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales dari Januari hingga Agustus 2025 tercatat sebanyak 500.951 unit, atau turun sekitar 10,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 560.552 unit.
Chief Operating Officer PT EMI, Ricky Thio, menyebut pihaknya perlu menyesuaikan ekspektasi agar tetap realistis dengan situasi pasar yang ada.
“Melihat kondisi industri yang belum pulih, kami memutuskan menurunkan target penjualan menjadi 3.500 unit untuk tahun ini, lebih rendah dibanding capaian tahun lalu,” ungkap Ricky di Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Ia menambahkan, pasar otomotif saat ini jauh lebih menantang dibanding tahun sebelumnya. Sebelumnya, Mazda menargetkan penjualan 4.800 unit, namun hingga Agustus 2025 baru terjual 1.994 unit, turun 34,5 persen dibanding tahun lalu.
Menurut Ricky, perlambatan terjadi di hampir seluruh segmen, baik di kelas menengah maupun premium.
“Daya beli konsumen mengalami penurunan. Tahun lalu pasar mencapai sekitar 899 ribu unit, sementara tahun ini kemungkinan hanya berkisar di 750–780 ribu unit,” jelasnya.
Langkah Strategis Dongkrak Penjualan
Menghadapi situasi tersebut, Mazda Indonesia menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga performa penjualan. Salah satu inisiatifnya adalah Mazda Power Drive 2025, sebuah program test drive berskala besar yang memungkinkan calon konsumen mencoba berbagai model unggulan Mazda.
Dalam ajang tersebut, tersedia 18 unit yang bisa diuji, seperti Mazda 3 Hatchback, Mazda CX-3 Touring, Kuro, dan Pro AutoExe, Mazda CX-30, Mazda CX-5 Kuro, Mazda CX-8 Elite, Mazda CX-60 Sport, hingga Mazda CX-80 Kuro.
Ricky berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan minat masyarakat dan memperkuat kehadiran Mazda di pasar otomotif nasional, meski di tengah tekanan ekonomi yang menurunkan daya beli konsumen.(BY)
