Jakarta – Indonesia dan Kanada membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral, khususnya di bidang pertanian, melalui pertemuan antara Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian serta Pangan Kanada, Heath MacDonald.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama strategis kedua negara di sektor pertanian, terutama di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan potensi krisis pangan.
Menteri Amran menekankan pentingnya membangun kemitraan yang saling menguntungkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan global. Salah satu fokus kerja sama adalah memperluas ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia ke pasar Kanada.
“Kami ingin Indonesia menjadi salah satu pemasok utama CPO untuk Kanada di masa depan. Prinsipnya adalah memperkuat kolaborasi yang menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Amran dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian, Sabtu (2/8/2025).
Tak hanya sawit, peluang sinergi juga terbuka di sektor peternakan, khususnya dalam perdagangan susu dan sapi hidup. Selain itu, kolaborasi di bidang transfer teknologi pertanian modern serta adaptasi terhadap perubahan iklim juga menjadi perhatian bersama.
Pemerintah Kanada menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memperluas kerja sama ekonomi, termasuk melalui pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Kanada atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang baru saja disepakati.
“Kondisi global saat ini justru memberi peluang bagi kedua negara untuk mempererat hubungan dagang, memperkuat kerja sama di sektor pertanian, dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” kata MacDonald.(BY)
