Simpangempat – Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menjamin bahwa ketersediaan bahan pangan di wilayah tersebut dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga pekan kedua Juli 2025.
“Ketersediaan pangan di Pasaman Barat saat ini lebih dari cukup, bahkan melebihi kebutuhan mingguan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat, Ekadiana Oktavia, di Simpangempat, Rabu (9/7).
Menurutnya, pemantauan stok dilakukan secara rutin di setiap awal pekan. Hasil pemantauan terakhir menunjukkan kondisi yang stabil dengan suplai berbagai komoditas utama masih berada di atas rata-rata kebutuhan mingguan.
Berikut adalah data ketersediaan dan kebutuhan pangan per pekan kedua Juli 2025:
Beras: 1.211,81 ton (kebutuhan 736,24 ton)
Jagung: 2.980,60 ton (kebutuhan 2,35 ton)
Cabai rawit: 88,50 ton (kebutuhan 22,06 ton)
Cabai merah: 128,50 ton (kebutuhan 37,12 ton)
Bawang putih: 21,50 ton (kebutuhan 8,75 ton)
Bawang merah: 39,75 ton (kebutuhan 27,09 ton)
Daging sapi: 26,19 ton (kebutuhan 0,31 ton)
Daging ayam: 107,14 ton (kebutuhan 38,19 ton)
Telur ayam: 302,61 ton (kebutuhan 43,28 ton)
Gula pasir: 95,26 ton (kebutuhan 36,82 ton)
Minyak goreng: 165,60 ton (kebutuhan 66,87 ton)
Ekadiana menambahkan bahwa pasokan pangan tidak hanya berasal dari produksi lokal yang saat ini tengah memasuki masa panen, tetapi juga diperkuat dengan distribusi dari kabupaten lain di Sumatera Barat serta dari luar provinsi, seperti Medan, Sumatera Utara.
“Distribusi berjalan lancar dan harga pangan di pasar relatif stabil. Belum ada kenaikan harga yang signifikan,” terangnya.
Ia juga mengimbau para pedagang agar tidak melakukan penimbunan bahan pangan, demi menjaga kestabilan harga dan menjamin ketersediaan bagi masyarakat luas.
Dinas Ketahanan Pangan terus menjalin koordinasi dengan aparat kepolisian guna mengawasi distribusi, stok, dan harga pangan di pasaran secara berkala.(des*)
