Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Amran: Jangan Main-main dengan Pangan Rakyat

Kasus Beras Oplosan, Mentan Ungkap 25 Merek Diperiksa
Kasus Beras Oplosan, Mentan Ungkap 25 Merek Diperiksa

Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menggencarkan pengawasan terhadap dugaan praktik pengoplosan beras yang beredar di pasaran. Dari total 212 merek yang sedang dalam proses penanganan, sebanyak 25 merek telah melalui tahap pemeriksaan.

“Dalam komunikasi kami semalam dengan Kapolri, disebutkan bahwa dari 212 merek yang sedang ditangani, sudah 25 merek diperiksa,” ujar Mentan Amran dalam pernyataan resmi di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Amran menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap merek-merek lainnya akan dilanjutkan secara intensif dalam waktu dekat. Ia menekankan pentingnya menjaga integritas sektor pangan dan memperingatkan pelaku usaha untuk tidak memainkan harga maupun kualitas beras demi keuntungan semata.

“Ke depan, kemungkinan ada 40 hingga 50 merek lagi yang akan diperiksa secara maraton. Kami mengimbau para pengusaha beras untuk menjaga situasi tetap kondusif. Anda boleh mencari keuntungan, tapi jangan dengan cara yang merugikan masyarakat,” tegasnya.

Pemerintah, lanjut Amran, akan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum guna mengambil tindakan tegas terhadap oknum produsen atau pengusaha beras yang terbukti melakukan kecurangan.

“Perusahaan yang melanggar aturan akan ditindak sesuai perintah Presiden Prabowo. Kita harus menjaga ketenangan masyarakat, apalagi di tengah krisis pangan yang melanda banyak negara,” jelasnya.

Ia juga menyoroti situasi global yang tengah menghadapi tekanan krisis pangan, termasuk di negara-negara seperti Malaysia, Jepang, dan Filipina. Di Jepang, misalnya, harga beras dilaporkan telah menembus angka Rp100 ribu per kilogram.

Berbanding terbalik dengan kondisi tersebut, harga beras di Indonesia masih tergolong stabil, yakni berada di kisaran Rp13.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

“Kita harus berusaha semaksimal mungkin agar krisis pangan tidak terjadi di Tanah Air,” tutup Mentan.(des*)