Jakarta – Toyota Motor Corporation (TMC) telah mengungkapkan hasil investigasi internal terkait skandal sertifikasi uji pada beberapa model yang dijual di Jepang. Investigasi ini dilakukan setelah mendapat instruksi dari Kementerian Perhubungan Jepang.
Diketahui bahwa Toyota terlibat dalam skandal penyimpangan sertifikasi pada beberapa produk terbaru, seperti Yaris Cross. Kementerian Transportasi Jepang menginstruksikan 85 produsen pemasok suku cadang untuk menyelidiki apakah sertifikasi tersebut telah diperoleh dengan benar.
Dalam pernyataan resminya, Toyota mengungkapkan bahwa permohonan sertifikasi model yang dimaksud melibatkan data yang tidak memadai dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model produksi (Corolla Fielder/Axio dan Yaris Cross) serta kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model yang sudah dihentikan (Crown, Isis, Sienta, dan RX).
Meskipun penyelidikan masih berlangsung, tujuh model, termasuk beberapa yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014, telah diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah, dan hal ini telah dilaporkan ke MLIT pada 31 Mei 2024.
Kini, Toyota telah menyelesaikan investigasi internalnya dan hasilnya telah diserahkan kepada Kementerian Transportasi Jepang. Mereka menyelidiki proses sertifikasi untuk semua model domestik selama 10 tahun terakhir.
Dalam penyelidikan tersebut, Toyota menyatakan tidak menemukan pelanggaran sertifikasi baru. Namun, Toyota terus memastikan bahwa proses sertifikasi akan dilakukan dengan ketat.
“Toyota Motor Corporation mengumumkan dalam laporan sementara tanggal 3 Juni bahwa aplikasi sertifikasi model menunjukkan tujuh model diuji menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah dalam enam kasus. Toyota kini telah menyelesaikan penyelidikan proses sertifikasi untuk semua model domestik selama 10 tahun terakhir,” demikian pernyataan resmi Toyota.
“Investigasi mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus baru yang teridentifikasi. Hari ini kami telah melaporkan hal ini ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT),” lanjutnya.
Toyota juga kembali meminta maaf kepada semua konsumen atas kegaduhan yang terjadi. Mereka berkomitmen untuk memperbaiki kualitas model yang terlibat dalam skandal demi memberikan kenyamanan kepada penggunanya.
“Kami ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami atas segala kekhawatiran atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami berkomitmen untuk terus mengambil tindakan yang tepat, sesuai dengan panduan dari MLIT,” ujar Toyota.(BY)












