Jakarta — Banyak orang bertanya-tanya, mengapa motor bebek dikenal lebih tahan lama dibanding jenis lainnya.
Pada era 1980-an hingga awal 2000-an, motor bebek pernah menjadi kendaraan favorit masyarakat. Namun, sejak pertengahan 2000-an, skuter matik mulai mengambil alih popularitas karena dianggap lebih praktis dan mudah dikendarai. Tak heran, motor bebek kini semakin jarang terlihat.
Meski begitu, tak sedikit motor bebek keluaran lama yang masih setia digunakan untuk aktivitas harian. Kondisi itulah yang membuat motor jenis ini mendapat julukan “awet”.
Berikut beberapa alasan motor bebek dikenal tahan lama:
1. Mesin sederhana
Motor bebek umumnya memakai mesin kecil hingga menengah, sekitar 110–150 cc, berteknologi 4-tak dengan SOHC dan pendingin udara. Rancangannya tidak rumit sehingga komponen yang rawan rusak lebih sedikit. Dampaknya, perawatan lebih mudah dan biaya perbaikan lebih terjangkau.
2. Irit bahan bakar
Karakter mesin yang efisien membuat motor bebek hemat BBM. Selain menekan biaya penggunaan, beban kerja mesin juga lebih ringan sehingga usia pakainya cenderung lebih panjang.
3. Rangka kuat dan tahan banting
Motor bebek dikenal cocok dipakai di berbagai kondisi jalan, dari aspal halus sampai jalur berbatu. Struktur rangka yang kokoh membuatnya lebih siap menerima beban. Karena itu, banyak pelaku usaha menjadikannya kendaraan operasional.
4. Suku cadang mudah didapat
Onderdil motor bebek tersedia melimpah — baik di bengkel resmi maupun toko suku cadang umum. Harga yang relatif murah membuat pemilik lebih mudah melakukan perawatan rutin.
5. Pendingin udara yang minim perawatan
Sebagian besar motor bebek menggunakan sistem pendingin udara. Sistem ini sederhana, tidak membutuhkan cairan, dan risikonya lebih kecil mengalami kebocoran atau kerusakan pada komponen pendingin. Alhasil, daya andal motor pun meningkat.(BY)
