Komdigi Percepat Pemulihan Konektivitas di Wilayah Terdampak Banjir

Jaringan seluler dan internet di Sumatera Utara nyaris pulih seluruhnya.
Jaringan seluler dan internet di Sumatera Utara nyaris pulih seluruhnya.

JakartaKementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus melakukan langkah percepatan pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah Aceh dan Sumatera yang terdampak banjir serta longsor. Upaya ini bertujuan memastikan arus informasi dan koordinasi bantuan tetap berjalan, termasuk ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Salah satu wilayah yang sebelumnya mengalami gangguan cukup signifikan adalah Provinsi Sumatera Utara. Seiring dengan proses perbaikan yang dilakukan, layanan komunikasi di wilayah tersebut kini hampir sepenuhnya kembali normal.

Hingga Sabtu (13/12/2025), tercatat sebanyak 4.273 dari total 4.368 menara base transceiver station (BTS) atau sekitar 97,8 persen telah berfungsi kembali. Pemulihan ini memungkinkan masyarakat mengakses informasi darurat sekaligus berkomunikasi dengan kerabat di tengah situasi pascabencana.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi langkah penting dalam memastikan kebutuhan komunikasi warga dapat terpenuhi. Pernyataan tersebut disampaikan melalui keterangan resmi pada Minggu (14/12/2025).

Menurut Meutya, ketersediaan jaringan komunikasi merupakan salah satu kebutuhan paling krusial saat terjadi bencana. Oleh karena itu, Komdigi memastikan pemantauan terhadap layanan telekomunikasi di wilayah terdampak akan terus dilakukan hingga kondisi dinilai benar-benar aman dan stabil.

Selain fokus pada pemulihan infrastruktur digital, Komdigi juga turut menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak banjir dan tanah longsor. Bantuan yang diberikan berupa sekitar 6,5 ton kebutuhan pokok, terdiri dari beras, minyak goreng, dan biskuit, yang disalurkan kepada kurang lebih 2.000 warga di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tak hanya bantuan logistik, Komdigi juga mendirikan posko terpadu yang mencakup media center serta layanan dukungan psikososial. Fasilitas ini disiapkan untuk membantu memulihkan kondisi mental, khususnya bagi anak-anak yang terdampak bencana.

Meutya menegaskan bahwa semangat saling membantu dan kebersamaan menjadi kunci dalam menghadapi situasi sulit akibat bencana, sembari berharap proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dengan dukungan semua pihak.(BY)