Tekno  

TemplarX AI Tawarkan Revolusi Due Diligence dan Analisis Dokumen untuk Korporasi

CEO TemplarX AI & Jubilee Voice.AI Jonathan Sariaatmadja memaparkan bagaimana teknologi AI menjadi fondasi baru dalam industri hukum dan bisnis.
CEO TemplarX AI & Jubilee Voice.AI Jonathan Sariaatmadja memaparkan bagaimana teknologi AI menjadi fondasi baru dalam industri hukum dan bisnis.

Jakarta — Dalam puncak perayaan HUT ke-36 MNC Group yang berlangsung di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Kamis (27/11/2025), CEO TemplarX AI & Jubilee Voice.AI, Jonathan Sariaatmadja, memaparkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi pilar baru dalam sektor hukum dan bisnis.

Dalam sesi bertajuk “Empowering Innovation Through AI”, Jonathan menjelaskan bahwa TemplarX AI adalah perusahaan yang sejak awal dikembangkan sepenuhnya dengan pendekatan AI-native, yakni model bisnis yang dibangun dan dijalankan berbasis kecerdasan buatan dari tahap perancangan hingga operasional.

“TemplarX AI adalah perusahaan yang benar-benar dikonstruksi menggunakan AI dari awal sampai akhir,” ujar Jonathan dalam presentasinya.

Tiga Tahap Pengembangan Produk TemplarX AI

Ia merinci bahwa setiap produk TemplarX AI melalui tiga proses utama, dimulai dari pengumpulan dan penelitian regulasi, kemudian analisis hukum, hingga penyajian data yang relevan untuk kebutuhan korporasi. Pendekatan ini memastikan seluruh rekomendasi yang dihasilkan tetap mengacu pada regulasi dan putusan hukum di Indonesia.

“Tahap pertama adalah proses penelitian, di mana sistem kami menelusuri putusan serta berbagai peraturan yang berlaku,” jelasnya.

Pentingnya AI untuk Corporate Lawyers

Jonathan menyebutkan bahwa teknologi AI kini menjadi alat strategis bagi para pengacara korporasi, khususnya untuk kebutuhan due diligence, yang merupakan bagian penting dalam proses aksi korporasi seperti akuisisi dan penawaran saham perdana.

“Pengacara korporasi sering menghadapi pekerjaan due diligence, dan ini sangat relevan bagi perusahaan besar seperti MNC Group yang sering terlibat dalam akuisisi atau IPO,” katanya.

Selain itu, TemplarX AI juga menjalin kolaborasi dengan kantor akuntan publik berskala global (big four), terutama dalam proses analisis pajak. Seluruh hasil kerja platform diklaim dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Inovasi Otomatisasi Analisis Dokumen

Salah satu fitur unggulan TemplarX AI adalah kemampuannya membaca dan menafsirkan dokumen kompleks secara otomatis. Jonathan mencontohkan bagaimana sistem platform tersebut mampu memindai sertifikat tanah penuh coretan tanpa kehilangan akurasi.

“Sebelumnya, beberapa analis harus menelaah sertifikat tanah satu per satu. Sekarang, sistem kami dapat memprosesnya hanya dari bentuk gambar,” tuturnya.

Fitur tersebut juga berlaku untuk jenis dokumen lain seperti akta perusahaan, perjanjian bisnis, dan kontrak, sehingga mampu memangkas waktu kerja dan meningkatkan efisiensi proses hukum serta operasional di lingkungan MNC Group.

“Mulai dari akta perusahaan hingga berbagai kontrak, semuanya dapat dianalisis secara otomatis. Di sinilah teknologi kami bisa memperkuat proses diligence,” tambahnya.(BY)