Padang Panjang – Pemerintah Kota Padang Panjang resmi menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari setelah wilayah kota dan perbatasan Kabupaten Tanah Datar diguncang bencana hidrometeorologi berupa longsor, hujan lebat, dan angin kencang.
Pada Jumat malam, seluruh ASN dan Non-ASN dikumpulkan dalam rapat koordinasi khusus di Gedung Pertemuan M. Syafe’i. Rapat tersebut dipimpin Dandim 0307/TD, Letkol Inf. Agus Priyo Pujo Sumedi, sesuai arahan Wali Kota Hendri Arnis.
Dengan diberlakukannya status tanggap darurat, Agus menekankan bahwa seluruh aparatur wajib bekerja tanpa batasan waktu demi misi kemanusiaan.
“Dalam masa tanggap darurat, jam kerja tidak lagi delapan jam. Kita bekerja 25 jam dikali delapan hari. Semua hari adalah hari Senin. Tidak ada libur,” tegasnya.
Hingga saat ini, beberapa warga masih dinyatakan hilang. Tujuh korban telah ditemukan dan dievakuasi ke RS Bhayangkara. “Fokus kita adalah kemanusiaan, bukan sekadar rutinitas,” ujarnya.
Agus juga menyoroti tingginya risiko yang dihadapi warga yang bermukim di sekitar aliran Sungai Jembatan Kembar. Ia meminta seluruh OPD meninjau kembali tugas dan fungsi masing-masing agar penanganan di lapangan lebih efektif dan terkoordinasi.
“Pelajari kembali tupoksi. Kita punya waktu 14 hari. Mari bekerja bersama menemukan korban yang masih hilang, dalam kondisi apa pun,” katanya.
Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, turut meminta seluruh instansi bergerak serempak dan tidak mengabaikan situasi genting ini.
“Mari berkolaborasi. Posko induk memang berada di M. Syafe’i, tetapi beberapa posko lain masih belum tertangani optimal. Saya minta semua pihak memberi perhatian penuh,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan aparatur untuk bekerja penuh empati dan memastikan distribusi kebutuhan dasar bagi warga terdampak berjalan baik. Pencarian korban, pembukaan akses, dan pemulihan kehidupan masyarakat menjadi prioritas utama selama masa tanggap darurat.
Masyarakat diimbau tetap waspada, menjauhi kawasan rawan longsor dan bantaran sungai, serta tidak menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi. Relawan juga diminta selalu berkoordinasi dengan posko resmi agar penanganan tetap terarah.
Wali Kota Hendri Arnis menegaskan bahwa sinergi seluruh elemen menjadi kunci pemulihan kondisi Padang Panjang.
Dengan status tanggap darurat ini, Pemko menyatakan seluruh unsur pemerintahan, TNI–Polri, BPBD, OPD, hingga relawan akan bekerja penuh selama 24 jam sampai situasi kembali stabil.
Data sementara mencatat lima titik longsor dari perbatasan kota menuju kawasan Lembah Anai yang kini menjadi prioritas penanganan tim gabungan.(des*)












