Langkah Pemerintah Perkecil Defisit, Efisiensi Belanja dan Pajak Diperkuat

Presiden Prabowo Subianto menargetkan defisit bisa mencapai nol persen.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan defisit bisa mencapai nol persen.

Jakarta Pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengecilkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tujuan mencapai anggaran seimbang atau balanced budget. Presiden Prabowo Subianto menargetkan defisit APBN dapat mencapai nol persen selama masa kepemimpinannya hingga 2029.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penyusunan RAPBN 2026, namun arah menuju defisit nol persen tetap akan diperhitungkan secara bertahap.

“Untuk mencapai balanced budget dalam dua hingga tiga tahun, kita akan mulai evaluasi di 2026. Walaupun belum dimulai tahun depan, saya melihat ada sinyal dari Presiden, sehingga kita akan menyiapkan langkah-langkah sesuai harapan tersebut,” ujar Sri Mulyani, Minggu (17 Agustus 2025).

Sri Mulyani menambahkan, kebijakan terkait defisit disusun dengan pertimbangan matang, menyeimbangkan antara kebutuhan belanja negara dan kemampuan penerimaan.

“Kita lakukan secara bertahap. Tahun 2025 masih tersisa empat bulan, jadi kita harus mengawal. Untuk 2026 kita mulai menyiapkan, kemudian mengikuti arahan Presiden agar suatu saat Indonesia bisa memiliki APBN yang seimbang,” jelasnya.

Defisit APBN untuk 2026 diproyeksikan tetap terkendali melalui disiplin fiskal. Pemerintah memperkirakan rasio defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mencapai 2,48%, lebih rendah dibanding proyeksi 2025 yang sebesar 2,78%.

Berbagai strategi penerimaan negara sedang disiapkan, antara lain memperkuat basis pajak, meningkatkan kepatuhan wajib pajak, serta mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Upaya ini dipadukan dengan efisiensi belanja dan penguatan program prioritas nasional untuk memastikan keberlanjutan APBN.

“Semuanya harus terus dihitung, dan hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden,” tambah Sri Mulyani.

Hingga saat ini, rasio defisit APBN tetap dijaga di bawah 3% dari PDB sesuai ketentuan undang-undang. Dalam pidato Nota Keuangan pada Jumat (15 Agustus), Presiden Prabowo menyinggung potensi APBN tanpa defisit di masa mendatang.

“Cita-cita saya adalah suatu saat, mungkin 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di podium ini dan menyampaikan bahwa kita memiliki APBN tanpa defisit sama sekali,” ujar Presiden Prabowo.

Dinar Fitra Maghiszha.(BY)