Jakarta – Suplemen kesehatan kini semakin mudah ditemukan, tak hanya di apotek atau toko resmi, tapi juga membanjiri platform digital, marketplace, dan media sosial. Berbagai produk dijajakan dengan janji manis: cukup satu kapsul untuk hidup lebih sehat, lebih bugar, bahkan lebih langsing.
Namun, di tengah maraknya tren konsumsi suplemen, muncul pertanyaan yang sering terabaikan: seberapa aman sebenarnya produk yang Anda konsumsi?
Dorongan gaya hidup praktis serta keinginan memenuhi kebutuhan gizi secara cepat membuat masyarakat semakin bergantung pada suplemen harian. Padahal, tidak semua produk yang beredar bisa dipastikan kualitas dan keamanannya.
Beberapa di antaranya bahkan mengandung bahan berbahaya, tidak memiliki izin edar, atau menjanjikan manfaat berlebihan yang tidak terbukti secara medis.
Agar terhindar dari risiko kesehatan, berikut lima tips penting yang perlu Anda ketahui sebelum membeli atau mengonsumsi suplemen:
- Pastikan Legalitas dan Izin Edarnya Terdaftar Resmi
Hal pertama yang wajib dicek adalah apakah produk tersebut memiliki izin edar dari otoritas terkait. Di Indonesia, suplemen yang aman harus memiliki nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Anda bisa mengeceknya di situs resmi BPOM atau lewat aplikasi mobile-nya.
Menurut Alex Teo, Director of Research & Scientific Affairs Herbalife Asia Pasifik, produk yang tidak terdaftar resmi sangat berisiko karena tidak melewati proses evaluasi kandungan yang memadai.
“Kalau tidak ada pengawasan resmi, kita tidak tahu apa yang sebenarnya ada di dalam produk itu,” jelasnya.
- Cermati Label dan Informasi Komposisi
Jangan anggap remeh label kemasan. Di sinilah Anda bisa melihat kandungan, takaran dosis, potensi efek samping, hingga apakah produk mengandung alergen.
Label yang informatif biasanya mencantumkan:
Nama bahan aktif dan konsentrasinya
Dosis harian yang direkomendasikan
Tanggal kedaluwarsa
Nama dan alamat produsen
Peringatan atau efek samping (jika ada)
- Pilih Suplemen yang Telah Diuji Secara Independen
Produsen yang profesional biasanya melibatkan pihak ketiga untuk melakukan uji laboratorium secara independen. Tujuannya adalah memastikan produk terbebas dari kontaminan berbahaya dan sesuai dengan yang tertera di label.
Sertifikasi seperti GMP (Good Manufacturing Practice) bisa menjadi indikator bahwa produk dibuat dengan standar keamanan dan kebersihan yang tinggi.
- Waspadai Klaim Berlebihan dan Terlalu Fantastis
Produk yang menjanjikan hasil instan seperti “menyembuhkan semua penyakit”, “langsing dalam tiga hari tanpa diet”, atau “cerdas seketika” patut dicurigai.
Suplemen adalah pelengkap nutrisi, bukan pengganti pengobatan atau gaya hidup sehat. Klaim yang terlalu bombastis justru menunjukkan bahwa produk mungkin tidak melalui pengawasan yang memadai.
- Cari Produk yang Didukung oleh Penelitian Ilmiah
Alex Teo menekankan pentingnya bukti ilmiah dalam pengembangan suplemen. Produk yang berkualitas biasanya didasarkan pada hasil penelitian gizi yang terpercaya dan terbuka terhadap publikasi hasil uji klinisnya.
Dukungan data yang valid memberikan jaminan bahwa manfaat yang dijanjikan bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan berdasarkan studi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kesimpulan: Jangan Asal Pilih Suplemen
Meskipun suplemen bisa menjadi solusi tambahan bagi kebutuhan nutrisi, penting bagi konsumen untuk selalu cermat sebelum membelinya. Pastikan legalitas, cek label, dan hindari produk yang terlalu menjanjikan. Ingat, hidup sehat tidak bisa didapatkan secara instan.(BY)












