Fativa.id – Salah satu media olahraga Vietnam, Soha, menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib sejumlah pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang berpotensi menganggur jelang musim kompetisi 2025–2026. Mereka bahkan menyarankan agar PSSI mengambil peran aktif dalam membantu para pemain tersebut menemukan klub baru.
Enam Pemain Berpotensi Tak Miliki Klub
Sejumlah nama penting di skuad Garuda seperti Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Justin Hubner, Rafael Struick, Shayne Pattynama, dan Jordi Amat diperkirakan akan kehilangan status klub mereka per akhir Juni 2025. Mayoritas dari mereka meninggalkan klub lama karena minimnya menit bermain. Beberapa tak mendapat perpanjangan kontrak, sementara yang lain sepakat untuk berpisah.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai klub baru yang akan mereka bela. Situasi tersebut membuat Soha menyoroti kondisi Timnas Indonesia yang bisa saja mengalami kemunduran, apalagi menghadapi agenda penting di level internasional.
“Sejumlah pemain naturalisasi Indonesia kini dalam situasi sulit, yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih Patrick Kluivert. Banyak di antara mereka harus meninggalkan klub tanpa kepastian masa depan,” tulis Soha dalam laporannya, Sabtu (21/6/2025).
PSSI Disarankan Turut Ambil Tindakan
Lebih lanjut, Soha mengusulkan agar federasi sepakbola Indonesia, yakni PSSI, ikut ambil bagian dalam mencarikan solusi. Entah itu dengan menjembatani para pemain agar tetap bermain di luar negeri atau mendorong mereka untuk berkiprah di Liga 1.
“Ketidakpastian ini tentu membuat para pendukung Timnas Indonesia cemas, terlebih tim tengah bersiap menghadapi turnamen besar. PSSI sebaiknya membantu para pemain agar bisa kembali ke lapangan dan memiliki tempat bermain yang stabil,” tulis Soha.
Kekhawatiran itu tidak lepas dari fakta bahwa Timnas Indonesia tengah mempersiapkan diri menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober mendatang. Pelatih Patrick Kluivert tentu membutuhkan skuad dengan kondisi terbaik, baik dari segi kebugaran maupun jam terbang.
Minimnya menit bermain dari para pemain kunci dikhawatirkan bisa berdampak pada performa tim secara keseluruhan. Maka dari itu, stabilitas karier para pemain naturalisasi ini menjadi sorotan penting, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari pengamat luar negeri.(BY)












