Jakarta – Memastikan tubuh tercukupi asupan air sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal tetap optimal. Namun, jenis air yang diminum juga berperan besar dalam kesehatan organ ini.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari RS Elisabeth Ganjuran, Yogyakarta, Luh Putu Swastiyani, ginjal memiliki peranan vital dalam mengatur keseimbangan elektrolit, mengendalikan tekanan darah, serta memproduksi hormon yang penting bagi tubuh.
Salah satu langkah sederhana namun sering terlupakan untuk menjaga kesehatan ginjal adalah memenuhi kebutuhan cairan harian dengan air yang bersih dan aman, bukan sekadar air putih biasa.
Jika air yang diminum mengandung bahan kimia atau zat berbahaya, maka ginjal harus bekerja lebih keras untuk membersihkan zat-zat tersebut, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang.
Ia merekomendasikan konsumsi air hasil distilasi karena kandungan mineral anorganik dan kontaminannya sangat rendah, bahkan mendekati nol ppm.
“Ini berarti air tersebut bebas dari unsur berbahaya yang bisa membahayakan ginjal,” jelas Luh.
Air distilasi dihasilkan melalui proses yang menghilangkan berbagai kontaminan seperti timbal, merkuri, arsenik, hingga mikroorganisme, sehingga kualitasnya sangat murni dan aman untuk diminum.
Rekomendasi tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada 2020.
Dehidrasi kronis atau kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi hiperfiltrasi ginjal, yaitu saat ginjal harus bekerja terlalu keras, yang berpotensi mempercepat kerusakan organ tersebut.
Penelitian ini menyarankan konsumsi air murni tanpa tambahan bahan kimia agar ginjal tetap sehat dan bekerja secara efisien.(BY)
