Agam  

Presiden Jokowi Beri Bantuan kepada Korban Banjir Lahar Marapi

Presiden Jokowi
Kepala BNPB Letjen Suharyanto, mendampingi Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi terdampak banjir bandang lahar dingin Marapi di Nagari Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Selasa (21/5/2024) siang.

Lubuk Basung – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto mendampingi Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi terdampak banjir lahar hujan atau galodo di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada Selasa (21/5/2024) pagi.

Kunjungan kerja Presiden dimulai dengan meninjau Nagari Bukit Batabuah, salah satu lokasi terdampak. Di sana, Presiden dan rombongan melihat langsung rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan dari Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).

Presiden juga meninjau salah satu sungai yang hulunya berada di Gunung Marapi dan melihat proses pembersihan material yang terbawa banjir lahar dingin.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam hingga Senin (20/5/2024), di Nagari Bukit Batabuah terdapat sembilan orang meninggal dunia, 23 rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan 23 rumah rusak ringan.

Presiden Joko Widodo kemudian menuju lokasi pengungsian di Lapangan Batu Taba, yang tidak jauh dari lokasi pertama. Di sana, Presiden berdialog dengan masyarakat terdampak dan memberikan sejumlah bantuan, termasuk bantuan simbolis untuk rumah yang rusak.

“Saya melihat penanganan bencana di Agam dan Tanah Datar sudah baik, mulai dari evakuasi korban, penanganan pengungsi, hingga pembangunan jalan dan jembatan darurat. Masih ada beberapa yang dalam proses, namun kami kejar agar semuanya kembali normal,” ujarnya.

Warga yang terkena dampak paling parah dan tinggal di kawasan berbahaya akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.

“Rumah yang rusak berat di jalur berbahaya tidak bisa dibiarkan tetap di tempat itu karena sangat berbahaya, sehingga perlu direlokasi. Lahan untuk relokasi sudah disiapkan dan ditentukan oleh bupati,” tambahnya.

Untuk mencegah kejadian serupa dan mengurangi dampaknya, Presiden menginstruksikan pembangunan sabo dam di sekitar Gunung Marapi.

“Setelah dihitung, diperlukan 56 sabo dam, sementara yang ada baru dua, sehingga diperlukan tambahan yang banyak. Saya perintahkan tahun ini harus dimulai pembangunannya, terutama di tempat-tempat yang sangat penting,” tuturnya.(des)