Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan sembilan pesawat untuk mendukung Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Upaya ini merupakan bagian dari strategi percepatan penanganan dan pemulihan pascabencana.
Di Aceh, empat pesawat telah melaksanakan 267 sortie hingga 28 Desember 2025, dengan total bahan semai yang digunakan mencapai 251.200 kilogram. Sementara itu, di Sumatera Utara, dua pesawat telah menyelesaikan 175 sortie, menggunakan 146.000 kilogram bahan semai. Sedangkan di Sumatera Barat, tiga pesawat telah melaksanakan 248 sortie dengan total 249.125 kilogram bahan semai.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa operasi modifikasi cuaca dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah terdampak.
“Di Aceh, hampir seluruh wilayah telah dijelajahi untuk modifikasi cuaca. Hal yang sama juga berlaku di Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Aam, sapaan Abdul Muhari, dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/12/2025).
Aam menekankan bahwa operasi ini menjadi salah satu faktor kunci dalam mempercepat pekerjaan fisik di lapangan, terutama dalam tahap pemulihan.
“Modifikasi cuaca sangat penting untuk mendukung penyelesaian pemulihan infrastruktur, energi, dan distribusi logistik. Heli dan operasi udara tidak dapat berjalan lancar jika cuaca buruk,” jelasnya.
Operasi modifikasi cuaca akan terus disesuaikan dengan kondisi atmosfer dan kebutuhan di lapangan guna memastikan seluruh tahapan pemulihan pascabencana berjalan lancar. Menurut Aam, keberhasilan upaya ini sangat menentukan pencapaian target pemulihan yang telah ditetapkan pemerintah.
“Langkah ini krusial untuk memastikan operasi pemulihan berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan,” tutupnya.(des*)












