Gaza – Kementerian Kesehatan Gaza mengecam penculikan perawat Tasneem Marwan al-Hams oleh pasukan khusus Israel saat ia dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di Khan Yunis, Jumat (3/10/2025).
Menurut pernyataan resmi kementerian, Tasneem ditahan oleh pasukan Israel yang menyamar dengan pakaian sipil di wilayah selatan Khan Yunis saat menjalankan tugas medisnya. Kementerian menilai tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan menegaskan bahwa keselamatan Tasneem menjadi tanggung jawab penuh pihak pendudukan Israel.
“Kami menuntut agar nasib Tasneem segera diungkapkan dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil langkah cepat menghentikan pelanggaran ini serta melindungi tenaga medis beserta keluarga mereka,” kata Kementerian Kesehatan.
Penangkapan tersebut menjadi sorotan karena menargetkan staf medis secara sengaja, yang jelas melanggar konvensi internasional serta perlindungan hukum humaniter bagi tenaga kesehatan. Tasneem merupakan putri Dr. Marwan al-Hams, tokoh medis terkemuka yang sebelumnya mengelola rumah sakit lapangan di Gaza.
Bulan Juli lalu, Tasneem juga sempat diculik dalam operasi penyamaran Israel di Gaza, yang menewaskan seorang jurnalis dan melukai beberapa warga sipil. Kementerian Kesehatan kembali mendesak badan-badan internasional agar segera bertindak demi menjamin keselamatan tenaga medis yang bekerja di kondisi semakin berbahaya.
Kejadian ini terjadi di tengah krisis parah sektor kesehatan Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 167.000 warga Palestina dilaporkan mengalami luka akibat serangan Israel, sementara rumah sakit kewalahan menangani pasien dengan luka bakar, amputasi, cedera ledakan, dan patah tulang.
Kekurangan obat bius dan pereda nyeri memaksa dokter membatasi penggunaan obat-obatan dasar, bahkan dalam kasus kritis. Biro Jurnalisme Investigasi (TBIJ) melaporkan bahwa lebih dari setengah misi medis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Gaza—meliputi pengiriman obat, bahan bakar, penempatan staf, dan evakuasi pasien—terhambat, tertunda, atau dibatalkan.
Selain itu, serangan Israel juga merusak fasilitas rumah sakit dan gudang medis, sementara konvoi internasional yang membawa pasokan vital kerap menghadapi penundaan panjang atau ditolak masuk ke wilayah Gaza.(des*)












