Sinergi Visi 2045 dan 2030, RI-Arab Saudi Jalin Kerja Sama Ekonomi

Presiden Prabowo Subianto Bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Presiden Prabowo Subianto Bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud.

JEDDAH Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, di Istana Al-Salam, Jeddah. Pertemuan ini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama strategis di sektor ekonomi, energi, dan investasi.

Kedua pemimpin menyampaikan pandangan yang selaras mengenai pentingnya meningkatkan hubungan bilateral yang sudah terjalin lama, khususnya dalam memperluas kolaborasi pada sektor-sektor prioritas kedua negara.

Fokus pada Penguatan Perdagangan
Selama lima tahun terakhir, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi tercatat mencapai sekitar USD31,5 miliar. Hal ini menunjukkan posisi Arab Saudi sebagai salah satu mitra dagang terpenting Indonesia di kawasan Timur Tengah.

Dalam diskusi tersebut, baik Presiden Prabowo maupun Pangeran Mohammed bin Salman menyambut baik potensi besar dari integrasi program pembangunan masing-masing negara, yaitu Visi Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045. Keduanya melihat ini sebagai peluang strategis untuk mendorong transformasi ekonomi bersama.

“Dua negara menegaskan perlunya sinergi antar sektor swasta dan publik serta pemanfaatan peluang dari visi strategis kedua negara,” tulis pernyataan resmi yang dikeluarkan usai pertemuan pada Kamis (3/7/2025).

Komitmen Tingkatkan Volume Perdagangan
Kedua negara bertekad mendorong pertumbuhan perdagangan melalui berbagai inisiatif, termasuk kunjungan pejabat lintas sektor, peningkatan kerja sama pelaku usaha, dan penyelenggaraan forum bisnis reguler yang dimotori oleh Dewan Bisnis Saudi-Indonesia.

Mereka juga menyatakan kepuasan atas kemajuan negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC), yang telah berlangsung sejak September 2024. Harapan besar disampaikan agar perjanjian ini segera difinalisasi dan diimplementasikan.

Sinergi dalam Sektor Energi
Dalam aspek energi, Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap peran Arab Saudi dalam menjaga kestabilan pasar minyak dunia. Kedua negara sepakat untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang energi seperti pasokan minyak mentah, pembangunan kilang, industri petrokimia, energi hijau dan terbarukan, serta teknologi ramah lingkungan termasuk hidrogen bersih.

Mereka juga menyetujui kerja sama dalam pengembangan proyek energi terbarukan, seperti teknologi penyimpanan energi dan peningkatan efisiensi energi nasional. Transfer teknologi dan kerja sama riset akan menjadi bagian penting dari kemitraan ini.

Kerja Sama di Sektor Pertambangan
Selain energi, Indonesia dan Arab Saudi juga sepakat menjalin kemitraan strategis di sektor pertambangan. Fokus kerja sama meliputi tukar-menukar pengetahuan geologi, eksplorasi sumber daya mineral, teknologi pemrosesan, hingga adopsi teknologi modern di sektor ini.

Sebagai langkah konkret, kedua negara akan merancang peta jalan bersama yang bertujuan menciptakan ekosistem investasi yang lebih kondusif, mempermudah pergerakan modal, dan mengatasi kendala regulasi lintas negara.(BY)