Rendang Minang Jadi Pangan Darurat untuk Korban Bencana

Padang – Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatera Barat, mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam donasi rendang bagi warga yang terdampak bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut.
“Kami mengimbau seluruh instansi, pelaku usaha, BUMN, BUMD, Forkopimda, perhotelan, perbankan, dan masyarakat umum untuk turut berdonasi rendang,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang melalui Kepala Bidang Pemasaran, Ashari Hidayat, Kamis (12/12) di Padang.
Menurut Ashari, Pemko Padang telah menyiapkan sekitar satu ton rendang sebagai awal, dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah seiring banyaknya pihak yang ikut berpartisipasi.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat yang tidak terdampak bencana untuk turut membantu para penyintas melalui donasi yang dihimpun pemerintah. Rendang yang terkumpul nantinya tidak hanya akan disalurkan ke korban di Kota Padang, tetapi juga ke sejumlah daerah lain di Sumatera Barat.
Ashari menambahkan, jika donasi berupa daging dan bumbu masak sudah mencukupi, rendang akan dimasak secara bersama-sama pada 18 Desember mendatang di Lapangan Apeksi, Balai Kota, Air Pacah. Setelah dimasak, rendang akan dikemas dalam kemasan setengah kilogram dan didistribusikan ke empat kecamatan terdampak di Kota Padang.
Sebagai kuliner khas Minangkabau, rendang memiliki ketahanan yang cukup lama, sehingga sangat cocok dijadikan pangan darurat. Dengan penyimpanan yang tepat dan dihangatkan secara berkala, rendang dapat bertahan antara tiga bulan hingga satu tahun dengan cita rasa yang tetap lezat.
“Rendang praktis dan tahan lama, sehingga Pemko Padang berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin untuk membantu masyarakat terdampak bencana,” pungkas Ashari.(des*)