Padang — Pembangunan Flyover Panorama I di Sitinjau Lauik diproyeksikan menjadi salah satu proyek infrastruktur paling strategis dan berkelanjutan di Sumatera Barat dalam satu dekade terakhir.
Proyek ini dirancang sebagai solusi menyeluruh untuk mengatasi kondisi ekstrem di Sitinjau Lauik, yang kerap rawan kecelakaan, longsor, dan menghambat mobilitas serta arus logistik masyarakat.
Dalam proyek yang memiliki urgensi tinggi ini, Bank Nagari tampil sebagai pendorong utama dengan peran signifikan dalam pendanaan. Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra, menegaskan bahwa dukungan mereka bukan sekadar finansial, tetapi juga membawa visi pembangunan jangka panjang untuk Sumatera Barat.
“Kami melihat proyek ini bukan hanya sebagai pembangunan fisik, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi jangka panjang, seperti halnya Kelok 9 yang telah memberikan efek transformasi signifikan,” ujar Gusti.
Flyover Panorama I diharapkan menjadi ikon baru, melanjutkan jejak Kelok 9 yang sebelumnya terbukti meningkatkan arus logistik, mendorong pertumbuhan perdagangan, serta menarik kunjungan wisatawan.
Dengan kondisi geografis Sitinjau Lauik yang curam dan rawan, proyek ini diyakini akan menghadirkan jalur alternatif yang lebih aman, stabil, dan efisien.
Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari, Hafid Dauli, menambahkan bahwa dukungan Bank Nagari melalui pembiayaan konvensional dan syariah menunjukkan kesiapan bank daerah dalam mendukung proyek strategis pemerintah.
“Keterlibatan ini membuktikan bahwa bank daerah mampu memainkan peran besar dalam proyek infrastruktur berskala nasional,” jelas Hafid.
Bank Nagari menegaskan komitmennya untuk terus berperan dalam proyek strategis lain yang mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. Dukungan terhadap Flyover Panorama I menjadi bukti nyata peran bank dalam mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Dengan dimulainya pembangunan Flyover Panorama I, Sumatera Barat menapaki langkah penting menuju infrastruktur masa depan yang membawa manfaat luas bagi masyarakat dan perekonomian regional.(des*)
