Solok – Dalam beberapa bulan terakhir, Danau Singkarak mengalami penyusutan air yang cukup mencolok. Kondisi ini terlihat dari semakin melebarannya tepian danau di sejumlah titik, termasuk di kawasan Dermaga Danau Singkarak, Kabupaten Solok.
Pantauan infosumbar.net pada Kamis (13/11/2025) menunjukkan, tepian yang sebelumnya digunakan warga untuk mencuci pakaian, berenang, menangkap ikan, atau tempat bersandar perahu nelayan kini telah mengering. Jarak dari tepian ke bibir danau dilaporkan menyusut hingga sekitar 35 meter.
“Susut seperti ini sudah terjadi kurang lebih tiga bulan terakhir,” ujar Anis, salah satu warga setempat.
Menurut Anis, kondisi air yang surut hingga sejauh ini merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya. Selama lebih dari 60 tahun tinggal di sekitar Danau Singkarak, baru kali ini ia melihat air danau menyusut sedemikian jauh.
“Saya lahir tahun 1959. Sejak 1965 saya tinggal di dekat danau ini, baru sekarang airnya surut sampai sejauh ini,” tambahnya.
Biasanya, saat musim kemarau, air memang menyusut, namun hanya sekitar 5 hingga 8 meter dan dalam waktu singkat. “Bulan Agustus lalu, saat anak-anak bermain bola memperingati 17 Agustusan, air masih surut sekitar 8 meter. Sekarang sudah lebih dari 35 meter,” jelas Anis. Ia menambahkan, jika air normal, lokasi tempat ia berdiri bisa terendam hingga dua meter, namun kini bibir danau masih jauh dari posisi tersebut.
Anis juga mengenang kondisi Danau Singkarak pada tahun 1960-an. Pada saat itu, rumah-rumah warga dibangun lebih tinggi karena tepian danau dahulu mencapai pemukiman saat ini. “Kalau diingat dulu, pohon besar itu jaraknya sekitar 50 meter dari bibir danau, sebelum ada jalan dan rumah-rumah sekarang, semuanya masih air. Dulu kami mencuci tinggal turun ke bawah rumah,” katanya.
Kesaksian serupa datang dari Mis, warga lainnya. Ia mengatakan, dalam 60 tahun hidupnya, belum pernah melihat air danau menyusut sejauh ini.
Dampak penyusutan air danau juga dirasakan para nelayan. Penurunan permukaan air membuat mereka kesulitan menangkap ikan, terutama ikan bilih, jenis ikan endemik Danau Singkarak, sehingga ketersediaannya semakin terbatas.(des*)
