Jakarta — Google tengah menyiapkan aturan baru terkait proses pemasangan aplikasi di luar toko resmi (sideloading) di perangkat Android. Pengumuman yang disampaikan pada Agustus lalu mengungkap bahwa perusahaan akan mewajibkan para pengembang untuk melalui tahap verifikasi sebelum aplikasi mereka dapat diinstal oleh pengguna secara manual.
Langkah ini membuat proses sideloading—yang sebelumnya bisa dilakukan dengan mudah—kini menjadi lebih ketat. Google menegaskan bahwa perubahan tersebut dilakukan demi meningkatkan keamanan pengguna, terutama terhadap aplikasi yang beredar di luar Play Store.
Untuk tahap awal, Google telah membuka program verifikasi akses awal bagi para pengembang yang mendistribusikan aplikasinya melalui platform alternatif. Selain itu, perusahaan juga berencana memberikan hak sideloading khusus kepada kelompok tertentu yang disebut sebagai “pengguna berpengalaman.”
Kategori pengguna ini terdiri dari mereka yang memahami risiko keamanan dan memiliki toleransi risiko lebih tinggi, seperti pengembang, penguji aplikasi, atau pengguna tingkat lanjut yang ingin memasang aplikasi yang belum melalui proses verifikasi resmi.
“Kami sedang merancang proses khusus yang memungkinkan pengguna berpengalaman menyetujui risiko sebelum menginstal perangkat lunak yang belum diverifikasi. Mekanisme ini dibuat untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi pengguna dari upaya penipuan yang memaksa mereka melewati tahap keamanan,”
jelas Matthew Forsythe, Direktur Manajemen Produk untuk Keamanan Aplikasi Android, dikutip dari GSM Arena.
Dalam proses tersebut akan terdapat peringatan yang lebih tegas agar pengguna memahami risiko yang mungkin muncul. Meski demikian, keputusan akhir tetap diberikan kepada pengguna.
Google menyebut sistem verifikasi baru ini sebagai “alur lanjutan” dan menjelaskan bahwa fitur ini masih dalam pengembangan. Selama beberapa bulan ke depan, perusahaan akan mengumpulkan masukan sebelum penerapannya dimulai.
Aturan verifikasi pengembang ini akan diberlakukan mulai 2026 pada gelombang pertama negara, termasuk Brasil, Singapura, Indonesia, dan Thailand. Google menargetkan implementasi global program ini dapat rampung menjelang akhir tahun yang sama.(BY)
