Solok – Sebanyak 3.362 warga Kota Solok, Sumatera Barat, terdampak banjir setelah Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan meluap akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu selama 24 jam terakhir. Informasi tersebut disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat dini hari.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan dari Bandung, Jawa Barat, bahwa tingginya curah hujan dan banjir kiriman dari wilayah sekitar membuat kondisi di Kota Solok semakin parah.
“Data sementara menunjukkan 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 rumah terendam,” katanya.
Warga yang terdampak tersebar di Kecamatan Tanjung Harapan—meliputi Kelurahan Koto Panjang dan Nan Balimo—serta Kecamatan Lubuk Sikarah, yang mencakup Kelurahan Kampai Tabu Karambia, IX Korong, Aro IV Korong, Sinapa Piliang, VI Suku, dan Tanah Garam.
“Debit air dilaporkan terus meningkat dan kembali memasuki permukiman. Tim BPBD Kota Solok masih melakukan evakuasi ke titik-titik aman,” ujar Abdul.
Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan, Wali Kota Solok telah menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir untuk mempercepat penyaluran bantuan dan memperkuat operasi penyelamatan baik oleh pemerintah daerah maupun pusat.
BNPB juga merinci sejumlah kebutuhan mendesak bagi para penyintas, seperti sembako, makanan siap saji, velbed, selimut, bantal, jaket, paket perlengkapan keluarga, alat kebersihan, tenda pengungsian, mesin penyedot air, hingga perahu evakuasi.
“Masyarakat yang memerlukan bantuan dapat menghubungi Call Center BNPB di 117,” tutup Abdul.(des*)












