Agam — Warga Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dibuat resah oleh kemunculan empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) di area perkebunan kelapa sawit. Satwa dilindungi itu diketahui sudah terlihat sejak sebulan terakhir.
Seorang warga setempat, Buyung (26), menyebutkan bahwa beruang yang terlihat terdiri dari dua ekor dewasa dan dua ekor anak. “Kemungkinan besar itu satu keluarga, induk bersama anaknya,” ujarnya di Lubuk Basung, Jumat.
Kemunculan beruang terakhir terjadi pada Minggu (5/10), saat sejumlah warga tengah memungut brondolan sawit. Dari jarak sekitar 20 meter, mereka melihat empat ekor beruang madu. Karena khawatir, warga segera meninggalkan hasil pungutan sawit dan bergegas pulang. “Mereka langsung menjauh dan kemudian memberi tahu saya soal kejadian itu,” tambah Buyung.
Ia mengungkapkan, satwa tersebut beberapa kali terlihat mencari makan di kebun sawit, bahkan sempat muncul di belakang rumah warga pada Kamis (9/10). Kondisi ini membuat masyarakat cemas, apalagi anak-anak kerap beraktivitas di perkebunan untuk mengumpulkan brondolan.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, memastikan pihaknya sudah menurunkan tim bersama mahasiswa Universitas Negeri Riau (UNRI) guna menindaklanjuti kemunculan satwa langka itu. Langkah ini dilakukan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
“Petugas bersama mahasiswa telah melakukan verifikasi di lapangan, mulai dari wawancara dengan warga hingga menelusuri jejak satwa. Kami menemukan cakaran pada pohon kelapa dan jengkol, bekas makanan, hingga jejak di tanah,” jelas Ade.
Meski begitu, jumlah pasti beruang yang muncul masih belum bisa dipastikan. Untuk itu, BKSDA memasang kamera trap guna memantau pergerakan sekaligus memastikan jumlah satwa. Sebelumnya, pihaknya juga telah menempatkan dua kandang jebak di Jorong Kampuang Dagang, Nagari Bawan, sekitar lima kilometer dari Padang Sibalungkiang.(des*)












