Berita untuk Anda
RedaksiArsip
Sport  

Usai Pemecatan Kluivert, Nama Shin Tae-yong Kembali Menggema

Shin Tae-yong berpotensi kembali melatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong berpotensi kembali melatih Timnas Indonesia.

Jakarta – Pengamat sepak bola nasional, Haris Pardede, menilai ada tiga alasan kuat yang membuat Shin Tae-yong berpotensi kembali menangani Timnas Indonesia. Wacana ini mencuat setelah PSSI resmi memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025).

Nama Shin Tae-yong kembali ramai diperbincangkan oleh publik sepak bola Tanah Air. Banyak suporter yang berharap pelatih asal Korea Selatan itu kembali membesut skuad Garuda, mengingat rekam jejak impresifnya selama periode kepelatihan 2020–2025. Di bawah arahannya, Timnas Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan menembus fase gugur Piala Asia untuk pertama kalinya dan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Meskipun PSSI memiliki opsi untuk mencari sosok pelatih baru, Haris Pardede menilai ada beberapa alasan logis mengapa Shin Tae-yong menjadi pilihan paling realistis untuk saat ini.

  1. Efisiensi Anggaran

Menurut Haris, dari sisi keuangan, PSSI bisa lebih hemat jika kembali menggunakan jasa Shin Tae-yong. Pasalnya, hingga kini federasi masih memiliki kewajiban pembayaran kompensasi kepada pelatih berusia 55 tahun itu hingga tahun 2027. Dengan begitu, jika Shin kembali melatih, federasi tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pelatih baru.

“PSSI sebenarnya masih membayar gaji Shin Tae-yong secara bertahap. Jadi kalau dia dipanggil lagi, federasi tidak perlu keluar uang tambahan untuk kontrak baru,” ujar Haris Pardede melalui kanal YouTube pribadinya, Bung Harpa, Minggu (19/10/2025).
Ia menambahkan, mendatangkan pelatih baru tentu memerlukan biaya besar, termasuk signing fee yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. “Pemerintah kan juga mendorong agar kita efisien, jadi langkah ini paling masuk akal,” tambahnya.

  1. Tidak Terikat Kontrak dengan Klub

Haris juga menyoroti fakta bahwa Shin Tae-yong saat ini berstatus bebas kontrak setelah berpisah dengan klub asal Korea Selatan, Ulsan HD. Kondisi ini membuat proses negosiasi akan lebih mudah karena tidak ada hambatan administratif dari pihak klub mana pun.

  1. Sudah Mengenal Tim dan Dicintai Suporter

Keuntungan lainnya adalah Shin Tae-yong sudah mengenal karakter mayoritas pemain Timnas Indonesia. Adaptasi pun tak lagi diperlukan karena ia memahami gaya bermain tim dan struktur internal PSSI. Selain itu, dukungan dari publik juga menjadi nilai tambah besar.

“Shin Tae-yong tak perlu mulai dari nol lagi. Para pemain sudah akrab dengannya, dan suporter pun mayoritas ingin dia kembali. Nama Shin masih sering diteriakkan di berbagai stadion, bahkan di luar negeri,” ungkap Haris.

Meski begitu, Haris juga menilai ada tiga tantangan besar jika Shin benar-benar ingin kembali. Pertama, apakah ia bersedia bekerja lagi dengan federasi yang sempat memecatnya secara kontroversial. Kedua, apakah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, siap melakukan rekonsiliasi dengannya. Dan terakhir, apakah pihak-pihak yang selama ini menentang Shin bisa menerima kehadirannya kembali di kursi pelatih Garuda.(BY)

Exit mobile version