Fativa.id – Mauro Zijlstra akhirnya buka suara mengenai suasana ruang ganti Timnas Indonesia setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai salah satu yang paling emosional dalam perjalanan Skuad Garuda.
Langkah Timnas Indonesia harus terhenti di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah menelan dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1). Hasil tersebut membuat asa tampil di panggung terbesar sepak bola dunia sirna di ujung perjuangan.
Ruang Ganti yang Hening
Zijlstra menceritakan bahwa usai laga melawan Irak pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, suasana di ruang ganti dipenuhi kesedihan dan keheningan. Tidak ada teriakan atau percakapan panjang — hanya diam dan rasa kecewa yang mendalam.
“Suasananya benar-benar sunyi,” ujar Zijlstra seperti dikutip dari ESPN NL, Kamis (16/10/2025).
“Beberapa pemain tampak sangat emosional. Banyak yang merasa ini mungkin kesempatan terakhir untuk mencapai Piala Dunia. Setelah itu, pelatih dan kapten hanya menyampaikan sedikit kata penyemangat,” sambung penyerang FC Volendam tersebut.
Saling Menguatkan untuk Bangkit
Meski duka masih terasa, para pemain berusaha saling memberi dukungan agar tetap fokus menghadapi agenda berikutnya. Timnas Indonesia akan kembali berjuang di sejumlah turnamen, termasuk Piala Asia 2027 yang menjadi target terdekat.
“Semua saling berterima kasih atas perjuangan yang sudah dilakukan. Sekarang kami harus menatap Piala Asia 2027 dengan semangat baru,” kata Zijlstra.
Perubahan di Kursi Kepelatihan
Sebagai imbas dari hasil buruk di kualifikasi, PSSI secara resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert beserta stafnya pada Kamis (16/10/2025) siang WIB.
Tak hanya itu, dua pelatih lain, yakni Frank Van Kempen (Timnas U-20) dan Gerald Vanenburg (Timnas U-23), juga diberhentikan dari jabatannya. Hingga kini, federasi belum mengumumkan siapa sosok yang akan menempati posisi pelatih baru di masing-masing level tim nasional.(BY)












