Jakarta – Menjaga kesehatan ginjal merupakan salah satu langkah penting untuk mempertahankan kualitas hidup. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mengatur pola makan, terutama dengan memperbanyak konsumsi sayuran yang mendukung fungsi ginjal.
Menurut Harvard Health Publishing, memperbanyak asupan sayur dan buah dapat membantu memperlambat kerusakan ginjal kronis, terutama pada individu dengan tekanan darah tinggi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di The American Journal of Medicine tahun 2024 membuktikan hal tersebut. Studi yang melibatkan 153 peserta dengan riwayat hipertensi dan penyakit ginjal kronis ini menunjukkan bahwa kelompok yang rutin mengonsumsi 2–4 cangkir buah serta sayur setiap hari, atau yang mengonsumsi tablet natrium bikarbonat untuk menurunkan kadar asam tubuh, mengalami kerusakan ginjal lebih sedikit dibandingkan kelompok kontrol setelah lima tahun.
Selain itu, kelompok yang banyak mengonsumsi buah dan sayur juga memiliki tekanan darah lebih stabil, kadar kolesterol jahat (LDL) lebih rendah, serta berat badan yang lebih sehat.
Sayuran yang Ramah untuk Ginjal
Meski sayuran sangat baik bagi kesehatan, tidak semua jenis cocok untuk penderita gangguan ginjal karena beberapa memiliki kadar kalium yang tinggi. Berikut enam sayuran yang direkomendasikan untuk menjaga fungsi ginjal:
- Kembang Kol
Kembang kol kaya akan vitamin K, folat, dan serat, serta mengandung senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan.
Dalam setengah cangkir kembang kol rebus tanpa garam, terdapat sekitar 9,3 mg natrium, 88 mg kalium, 20 mg fosfor, dan 1 gram protein. Kembang kol juga dapat dijadikan alternatif rendah kalium untuk menggantikan kentang tumbuk.
- Bawang Putih
Selain menambah cita rasa masakan tanpa perlu menambahkan garam, bawang putih mengandung mangan, vitamin B6, dan senyawa sulfur yang memiliki efek anti-inflamasi.
Dalam tiga siung bawang putih (9 gram), terkandung 1,5 mg natrium, 36 mg kalium, 14 mg fosfor, dan 0,5 gram protein.
- Kubis
Kubis termasuk sayuran cruciferous yang sarat dengan vitamin, mineral, dan antioksidan. Satu cangkir kubis parut (70 gram) mengandung 6 mg natrium, 119 mg kalium, 18 mg fosfor, dan 0,9 gram protein.
Zat bioaktif dalam kubis dapat membantu mengontrol gula darah, menurunkan risiko kerusakan ginjal dan hati, serta melindungi tubuh dari stres oksidatif dan obesitas.
- Paprika Merah
Paprika merah merupakan pilihan tepat bagi penderita gangguan ginjal karena rendah kalium namun tetap kaya nutrisi. Dalam setengah cangkir paprika merah, terdapat 1 mg natrium, 88 mg kalium, dan 10 mg fosfor.
Sayuran ini juga kaya akan vitamin C, A, B6, asam folat, dan serat, serta mengandung likopen, antioksidan yang dikenal membantu melawan berbagai jenis kanker.
- Bawang Bombai
Bawang bombai mengandung senyawa sulfur dan flavonoid seperti quercetin yang berperan sebagai antioksidan alami untuk menjaga kesehatan jantung dan menekan risiko kanker.
Sayuran ini juga rendah kalium dan kaya kromium, mineral penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak. Dalam setengah cangkir bawang bombai terdapat 3 mg natrium, 116 mg kalium, dan 3 mg fosfor.
- Arugula
Berbeda dari kebanyakan sayuran hijau yang tinggi kalium, arugula memiliki kandungan kalium yang relatif rendah. Sayuran ini tetap tinggi serat, vitamin K, mangan, dan kalsium yang penting untuk menjaga kesehatan tulang.
Satu cangkir arugula mentah (20 gram) mengandung 5 mg natrium, 74 mg kalium, 10 mg fosfor, dan 0,5 gram protein.
Kesimpulan
Rutin mengonsumsi sayuran yang ramah bagi ginjal dapat membantu menjaga fungsi organ vital ini dan mencegah komplikasi pada penderita hipertensi maupun gangguan ginjal kronis. Menambahkan enam jenis sayuran di atas ke dalam menu harian merupakan langkah sederhana namun efektif untuk mendukung kesehatan ginjal dalam jangka panjang.(BY)