Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan. Salah satu langkahnya adalah melalui distribusi smart digital screen atau layar pintar ke 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia secara bertahap.
Saat meninjau SMRA 10 Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (12/9), Presiden Prabowo menjelaskan bahwa perangkat ini dirancang untuk menghadirkan materi pembelajaran berkualitas, termasuk animasi interaktif, guna mendukung proses belajar-mengajar.
“Sekarang baru satu sekolah mendapat satu layar digital. Tahun ini kita targetkan 330 ribu sekolah bisa menggunakannya,” ujar Prabowo.
Menurutnya, teknologi tersebut juga menjadi jawaban atas keterbatasan tenaga pengajar, terutama di wilayah terpencil. Pemerintah berencana memilih 20 hingga 30 guru terbaik dari tiap mata pelajaran untuk mengajar terpusat melalui studio, sehingga materi mereka bisa diakses seluruh sekolah di Indonesia.
“Dengan sistem ini, guru yang terpilih bisa membantu semua kelas di seluruh negeri,” jelasnya.
Layar pintar itu juga dilengkapi kamera, memungkinkan pemantauan langsung dari pusat ke ruang-ruang kelas, khususnya yang kekurangan guru atau menghadapi kendala pembelajaran.
“Perangkat ini interaktif dan dilengkapi kamera, sehingga pusat bisa mengawasi kegiatan belajar di sekolah-sekolah,” tambahnya.
Saat ini, tiap sekolah baru menerima satu unit layar digital, namun pemerintah menargetkan ke depan menjadi tiga unit per sekolah, bahkan idealnya satu layar untuk setiap kelas.
Prabowo menekankan, program ini bukan sekadar penerapan teknologi baru, tetapi bagian dari strategi nasional untuk menyiapkan generasi muda menghadapi kompetisi global.
“Kita berusaha sebaik mungkin. Masa depan penuh persaingan, dan kita tidak boleh kalah,” tegasnya.(des*)