Padang – Aksi tawuran antar kelompok remaja kembali memakan korban jiwa di Kota Padang. Seorang siswa kelas 3 SMA Taman Siswa, Wahyu Andri Pratama (18), warga Gunung Pangilun, meninggal dunia setelah terlibat bentrokan di kawasan Simpang Ketaping, By Pass Padang, Sabtu (14/9) dini hari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sekitar pukul 03.10 WIB, Tim Khusus Bravo menerima laporan adanya bentrok remaja di Simpang Ketaping. Petugas segera bergerak melakukan penyisiran sepanjang Jalan By Pass. Namun, saat tiba di lokasi, kelompok yang terlibat tawuran sudah lebih dulu membubarkan diri.
Bentrok tersebut diduga melibatkan kelompok remaja yang menamakan diri Mexicko asal Khatib Sulaiman dan Aia Pacah, berhadapan dengan kelompok BST (Barat Selatan Timur).
Sekitar satu jam kemudian, pukul 04.30 WIB, polisi kembali mendapat laporan bahwa seorang korban meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RS Siti Rahmah oleh rekan-rekannya. Korban Wahyu mengalami luka parah di bagian kepala, punggung, tangan, dan kaki.
“Korban merupakan anak dari pasangan Andri (46), seorang pedagang yang tinggal di Gunung Sago, Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara,” ungkap salah seorang sumber kepolisian.
Tak lama berselang, aparat berhasil mengamankan lima remaja yang diduga terlibat dalam tawuran berdarah tersebut, masing-masing berinisial FH (14) pelajar SMP, GA (16) putus sekolah, RI (15) putus sekolah, AR (16) putus sekolah, dan AB (16) putus sekolah.
Hingga kini, kelima remaja tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap peran masing-masing dalam peristiwa tersebut. Polisi juga terus memburu pelaku lain yang diduga kuat turut terlibat.
Kasus ini menambah deretan panjang aksi tawuran remaja yang meresahkan warga Kota Padang. Pihak kepolisian mengimbau para orang tua untuk lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama pada malam hari, agar tragedi serupa tidak kembali terjadi.(des*)












