Berita untuk Anda
RedaksiArsip

BPBD Petakan Wilayah Rawan Banjir dan Longsor di Padang Pariaman

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Padang Pariaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 18 September 2025, berdasarkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Emri Nurman, menyampaikan, “BMKG memprediksi bahwa pada 11 hingga 18 September, sejumlah wilayah di Sumatera Barat berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.”

Menindaklanjuti peringatan ini, BPBD Padang Pariaman telah mengimbau masyarakat agar waspada, menyiagakan personel, serta memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak untuk merespons secara cepat jika terjadi bencana.

“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada dampak signifikan. Semoga cuaca ekstrem ini tidak menimbulkan bencana,” ujar Emri.

Ia menjelaskan, potensi bencana selama periode ini meliputi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. BPBD juga telah memetakan wilayah rawan, antara lain:

Rawan banjir: Kecamatan Batang Anai, Ulakan Tapakis, V Koto, dan Sungai Limau.

Rawan longsor: Perbukitan di Kecamatan Sungai Garinggiang, V Koto, V Koto Timur, dan sekitarnya.

Rawan pohon tumbang: Hampir seluruh 17 kecamatan di Padang Pariaman.

Sebelumnya, BNPB juga mengingatkan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seiring peralihan musim dari kemarau ke hujan.

“Peralihan musim ini ditandai dengan hujan lebat, petir, dan angin kencang. Jika tidak diantisipasi, kondisi ini berpotensi memicu banjir dan longsor,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.(des*)