Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Nikmat Tapi Berisiko, Ini Bahaya Minum Es Teh Terlalu Sering

Sulit sekali menolak godaan es teh apalagi saat cuaca panas. Apa efek terlalu sering minum es teh pada tubuh?
Sulit sekali menolak godaan es teh apalagi saat cuaca panas. Apa efek terlalu sering minum es teh pada tubuh?

Jakarta Minum es teh sudah menjadi kebiasaan yang melekat di masyarakat Indonesia. Minuman ini terasa segar, terutama saat cuaca panas. Namun, meskipun terlihat aman, terlalu sering mengonsumsinya bisa menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Pada dasarnya, es teh memiliki manfaat serupa dengan teh panas, mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penurunan fungsi otak. Hal ini karena teh kaya akan antioksidan. “Untuk merasakan manfaat teh, kandungan antioksidan dalam minuman tersebut harus cukup tinggi,” jelas Joe Vinson, PhD, profesor kimia dari University of Scranton, Pennsylvania, dikutip dari Consumer Reports.

Sayangnya, konsumsi es teh yang berlebihan justru bisa memicu masalah kesehatan. Contoh ekstrem terjadi pada 2014 di Arkansas, Amerika Serikat, ketika seorang pria mengalami gagal ginjal setelah rutin menenggak 16 gelas es teh hitam setiap hari. Kandungan oksalat tinggi pada teh hitam dapat menumpuk dalam tubuh, memicu batu ginjal, hingga berujung gagal ginjal.

Berikut beberapa efek samping yang mungkin timbul bila terlalu sering mengonsumsi es teh:

Meningkatkan stres dan rasa cemas
Alih-alih menenangkan, teh berlebihan justru bisa membuat perasaan gelisah. Kandungan kafein di dalamnya—meskipun lebih rendah dari kopi—tetap bisa memicu kecemasan. Ahli gizi menyarankan konsumsi kafein dari teh tidak lebih dari 200 mg per hari, setara dengan tiga cangkir.

Memicu sakit kepala
Kafein memang bisa membantu mengurangi sakit kepala pada beberapa kondisi, namun jika jumlahnya berlebihan justru bisa menimbulkan sakit kepala berulang. Bagi yang sensitif, sebaiknya batasi konsumsi teh menjadi maksimal dua cangkir per hari.

Sering buang air kecil
Efek diuretik dari teh membuat orang lebih sering buang air kecil. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu pola tidur karena kerap terbangun di malam hari.

Menghambat penyerapan zat besi
Teh, terutama jenis teh hijau, mengandung tanin yang dapat mengurangi penyerapan zat besi di usus. Bila tidak dikontrol, kebiasaan ini bisa memicu anemia, mengganggu sirkulasi darah, hingga berdampak pada fungsi otak.

Mengacaukan pola tidur
Kandungan kafein dalam teh dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur rasa kantuk. Akibatnya, tidur menjadi terganggu, bahkan berisiko menyebabkan insomnia. Jika berlangsung lama, hal ini bisa menimbulkan kelelahan, penurunan daya ingat, hingga meningkatkan risiko gangguan kognitif.(BY)

Exit mobile version