Jakarta – Industri otomotif nasional hingga pertengahan tahun ini masih menunjukkan tren pelemahan. Kondisi tersebut membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) membuka peluang untuk meninjau ulang target penjualan jika pasar tidak segera membaik.
Gaikindo sebelumnya menetapkan target penjualan mobil tahun 2025 sebesar 900 ribu unit. Namun, data penjualan wholesales dari Januari hingga Juli 2025 baru mencapai 453.390 unit, atau turun 10,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini lebih rendah sekitar 48.860 unit. Penjualan ritel juga mengalami penurunan sebesar 10,8 persen, dari 508.041 unit pada 2024 menjadi 453.278 unit di tahun ini.
Melihat capaian tersebut, pencapaian target 900 ribu unit mobil di 2025 diperkirakan sulit terealisasi.
Prediksi Hyundai Motors Indonesia
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, menilai pasar otomotif tahun ini berpotensi lebih kecil dibanding capaian 2024 yang mendekati 860 ribu unit.
“Kami memperkirakan pasar akan bergerak di kisaran 700 ribu hingga 750 ribu unit, dengan estimasi sekitar 735 ribu unit. Mudah-mudahan proyeksi ini bisa tercapai,” ujar Frans saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan stimulus agar penjualan mobil di Indonesia kembali bergairah. Menurutnya, dengan banyaknya merek yang hadir, seharusnya pasar domestik mampu menembus angka penjualan 1 juta unit per tahun.
Strategi Hyundai: Produk Baru untuk Konsumen Lokal
Sebagai salah satu upaya menarik minat konsumen, Hyundai menghadirkan Stargazer Cartenz dan Stargazer Cartenz X. Kedua model ini disebut lebih sesuai dengan karakteristik perjalanan masyarakat Indonesia.
“Kami menghadirkan Stargazer Cartenz dan Cartenz X sebagai pilihan baru yang dirancang untuk kebutuhan konsumen di Tanah Air. Konsepnya adalah The Real Indonesian Car,” kata Frans menutup pernyataannya.(BY)
