Berita untuk Anda
RedaksiArsip

Industri Baja Nasional Menguat, Krakatau Steel Siap Produksi 3 Juta Ton per Tahun

Krakatau Steel menjalin sejumlah kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi.
Krakatau Steel menjalin sejumlah kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi.

Jakarta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk terus memperkuat eksistensinya sebagai pelaku utama industri baja nasional melalui kerja sama strategis dan peningkatan penetrasi pasar luar negeri. Dalam upaya memperluas jaringan global, Krakatau Steel menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan internasional, termasuk Delong Steel Group dan Xiamen ITG Group Co., Ltd., dalam bentuk nota kesepahaman.

Langkah ekspansi tersebut juga diwujudkan lewat kerja sama dengan PT Dexin Steel Indonesia dalam ajang BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting yang digelar di Beijing, China. Selain itu, kolaborasi dengan Tatarstan Trade House di Rusia serta ekspor baja sebanyak 2.400 ton ke Polandia menandai semakin luasnya jangkauan Krakatau Steel di kancah global.

Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menyampaikan bahwa pada pertengahan Juli 2025, perusahaan melalui PT Krakatau Baja Industri dan PT Tata Metal Lestari akan mengekspor 10.000 ton produk baja ke Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa transformasi menyeluruh dan konsistensi dalam restrukturisasi membuat Krakatau Steel tetap tumbuh kuat di tengah tantangan global.

“Kepercayaan para pemangku kepentingan makin meningkat, salah satunya tercermin dari naiknya harga saham Krakatau Steel yang bukan hanya mencerminkan kinerja keuangan, tetapi juga meningkatnya kepercayaan publik dan investor,” ujarnya, Kamis (13/7/2025).

Akbar juga menekankan bahwa setelah Krakatau Steel tergabung dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (BPI Danantara Indonesia), terjadi banyak perubahan signifikan, terutama dalam percepatan proses birokrasi dan peningkatan nilai tambah investasi.

“Kami optimistis, dengan dukungan dari BPI Danantara, berbagai rencana pengembangan akan berjalan lebih efisien. Kami akan terus mengoptimalkan setiap potensi yang ada,” tambahnya.

Ia menyoroti pentingnya efisiensi dalam pengadaan bahan baku serta keberlanjutan produksi berkualitas melalui reaktivasi fasilitas Hot Strip Mill 1. Krakatau Steel diharapkan menjadi pemain utama dalam menyuplai baja untuk proyek-proyek strategis nasional guna mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

“Dukungan kebijakan dari pemerintah seperti proteksi perdagangan, safeguard, dan aturan antidumping sangat penting. Industri baja nasional harus dilindungi agar mampu bersaing dan menjadi lebih kuat menghadapi dinamika global,” tegas Akbar.

Sebagai penutup, Akbar menyatakan bahwa Krakatau Steel telah menjalani restrukturisasi dan transformasi besar, dengan target produksi jangka panjang mencapai 3 juta ton per tahun. Ia menekankan pentingnya sektor-sektor seperti konstruksi, manufaktur, energi, pangan, hingga pertahanan sebagai pasar potensial yang bisa digarap lebih maksimal.

“Kami mendukung inisiatif One ASEAN First dan melihat potensi besar di kawasan ASEAN untuk menjadi pusat industri baja dunia. Krakatau Steel siap mengambil peran utama dalam pengembangan tersebut demi kemajuan industri baja nasional,” pungkasnya.(BY)

Exit mobile version