Jakarta – Apple kembali memuncaki pasar smartphone dunia pada kuartal pertama 2025, berkat performa kuat iPhone 16e di sejumlah negara berkembang seperti India dan Jepang. Berdasarkan laporan terbaru Counterpoint Research yang dirilis pada 14 April 2025, Apple menguasai 19% dari total pangsa pasar global, meski mengalami perlambatan penjualan di kawasan Amerika Serikat, Eropa, dan Tiongkok.
Samsung membayangi di posisi kedua dengan raihan 18% pangsa pasar, disusul oleh Xiaomi, Vivo, dan OPPO yang melengkapi lima besar produsen ponsel teratas.
Kendati menghadapi tekanan dari produsen lokal seperti Huawei di pasar Tiongkok dan belum menyematkan fitur AI canggih, permintaan terhadap iPhone tetap konsisten di pasar negara berkembang.
Kenaikan Pengiriman dan Ancaman Tarif Perdagangan
Di sisi lain, laporan International Data Corporation (IDC) mencatat adanya peningkatan pengiriman smartphone global sebesar 1,5% pada kuartal pertama tahun ini. Apple disebut memperbesar volume pengiriman sebagai langkah antisipatif terhadap potensi penerapan tarif baru di bawah kebijakan Presiden AS Donald Trump.
Bahkan, perusahaan teknologi raksasa ini menyewa layanan pengiriman udara untuk mengangkut sekitar 600 ton iPhone—setara dengan 1,5 juta unit—dari India menuju pasar Amerika Serikat.
Untungnya, keputusan Presiden Trump yang tidak memasukkan smartphone, komputer, dan berbagai perangkat elektronik lainnya dalam daftar barang yang dikenai tarif tinggi, memberikan angin segar bagi pelaku industri teknologi. Saham-saham teknologi pun mengalami lonjakan pada hari yang sama.
Meski demikian, ketidakpastian kebijakan perdagangan global masih menjadi tantangan utama. Counterpoint memprediksi bahwa pasar smartphone secara keseluruhan akan tetap menghadapi tekanan dan kemungkinan penurunan sepanjang tahun 2025.(BY)